
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap surplus tak terduga dalam sinar gamma di pusat Galaksi Bimasakti, dengan sumbernya yang masih jadi misteri. Penemuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters, menunjukkan potensi keterlibatan partikel materi gelap dalam fenomena ini. Tim peneliti hingga kini masih menggali kemungkinan, mengaitkan data dari teleskop gamma Fermi dengan simulasi komputer yang lebih akurat.
Surplus Sinar Gamma di Pusat Galaksi
Peneliti menemukan adanya kelebihan sinar gamma, cahaya paling kuat yang ada, di wilayah pusat Galaksi Bimasakti. Dua teori utama dijajaki: pertama, kemungkinan partikel materi gelap bertabrakan dan memancarkan sinar gamma; kedua, kemungkinan sinar gamma berasal dari objek yang sudah diketahui, seperti pulsar atau black hole supermasif.
Menurut Joseph Silk, profesor fisika dan astronomi di Johns Hopkins University, “Gamma rays, dan khususnya kelebihan cahaya yang kami amati di pusat galaxy kami, bisa jadi petunjuk awal tentang keberadaan materi gelap.” Meski hasil simulasi tersebut belum menjadi bukti definitif, mereka menunjukkan bahwa partikel materi gelap tidak bisa diabaikan dalam menjelaskan kelebihan sinar gamma ini.
Simulasi Komputer dan Keterkaitannya
Tim peneliti menggunakan simulasi komputer canggih untuk memetakan distribusi materi gelap di pusat galaksi. Hasil peta ini mencerminkan pengamatan yang dilakukan oleh Teleskop Ruang Gamma Fermi, yang menunjukkan keselarasan antara data observasi dan prediksi teoretis.
Silk menekankan pentingnya pencarian dan deteksi materi gelap. “Materi gelap mendominasi alam semesta dan mengikat galaksi. Kami terus mencari ide-ide untuk mendeteksi keberadaannya,” katanya dalam pernyataannya.
Pengujian Lebih Lanjut dengan Cherenkov Telescope Array
Tim sedang mempersiapkan peta emisi sinar gamma dari beberapa galaksi kerdil yang mengorbit Galaksi Bimasakti. Ketika Array Teleskop Cherenkov yang sedang dibangun selesai, diharapkan dapat memberikan pandangan lebih tajam mengenai langit sinar gamma dan membantu mengidentifikasi sumber sinyal ini.
“Jika data baru muncul, kita mungkin bisa membuktikan satu teori di atas yang lain,” ungkap Silk. “Atau mungkin kami menemukan tidak ada yang baru, yang akan menjadi misteri lebih besar untuk dipecahkan.”
Dengan penelitian ini, harapan untuk memahami sumber surplus sinar gamma di Galaksi Bimasakti semakin mendekat, membuka jalan untuk penemuan lebih lanjut tentang struktur dan komposisi alam semesta.