
Headline24jam.com – Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, baru-baru ini melakukan kunjungan penting ke Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung, K.H. Ahmad Haedar, pada Rabu, 15 Oktober. Pertemuan ini berlangsung setelah rumahnya di Ciumbuleuit, Bandung, didatangi oleh sekelompok santri yang mengekspresikan ketidakpuasan terhadap pernyataannya mengenai penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Atalia terlihat antusias saat berdiskusi tentang komitmennya dalam memajukan pesantren. Ia mengungkapkan, “Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat dan penjaga moral bangsa.” Ditekankannya, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian serius dan dukungan yang proporsional kepada pesantren.
Penguatan pendanaan pesantren menjadi salah satu sorotan utama Atalia. “Saya mendukung alokasi 20 persen anggaran pendidikan nasional agar lembaga pendidikan keagamaan dapat mendapatkan akses yang adil terhadap dukungan negara,” lanjutnya. Selain itu, ia menilai bahwa pesantren memiliki peranan krusial dalam membentuk karakter bangsa dan pemberdayaan ekonomi umat.
Silaturahmi yang Menguatkan
Dari pertemuan tersebut, Atalia berharap dapat terjalin komunikasi yang lebih baik antara dirinya, ulama, dan pesantren. Ia menyatakan, “Dari pesantren-lah lahir ulama dan pemimpin yang menjaga moralitas publik. Kami ingin memastikan pesantren tetap relevan di era modern, menjadi pusat inovasi yang berlandaskan nilai keislaman.”
Kehadiran santri ke rumah Atalia sehari sebelumnya, pada Selasa, 14 Oktober, merupakan reaksi terhadap pandangannya yang dinilai menyinggung tragedi di Pondok Pesantren Al Khoziny. Santri dari Aliansi Forum Santri Nusantara (FSN) datang dengan membawa spanduk yang menyampaikan kekecewaan mereka. Meskipun suasana tetap kondusif, aksi tersebut membawa banyak tuntutan bagi Atalia.
Atalia berkomitmen untuk menyatukan visi dan memperkuat kolaborasi demi masa depan Indonesia yang lebih berkarakter dan berkeadaban. Dengan pernyataan yang tegas dan penuh harapan, Atalia Praratya menunjukkan bahwa hubungan antara pemerintah dan pesantren harus terus diperkuat, demi kemajuan bersama.
(agn/fik)