
Headline24jam.com – Para peneliti mengungkap bahwa hippopotamus, yang saat ini hanya ditemukan di Afrika sub-Sahara, ternyata pernah menghuni Eropa tengah jauh lebih lama dari dugaan sebelumnya. Penemuan ini diungkap melalui analisis fosil di Jerman, menunjukkan keberadaan hewan tersebut hingga sekitar 31.000 tahun yang lalu, selama periode es terakhir.
Keberadaan Hippo di Eropa Tengah
Dalam periode Pleistosen Tengah dan Akhir, yang terjadi antara 780.000 hingga 12.000 tahun lalu, iklim Eropa mengalami fluktuasi antara suhu dingin dan hangat. Hal ini memungkinkan migrasi hippopotamus dari Afrika ke Eropa dalam gelombang yang berbeda. Pada puncak penyebarannya, hippo dapat ditemukan mulai dari Kepulauan Britania di barat laut hingga semenanjung Iberia dan Italia di selatan.
Penemuan Baru dari Fosil
Sebelumnya, diyakini bahwa hippopotamus punah di Eropa Tengah sekitar 115.000 tahun yang lalu, seiring dengan kondisi yang semakin tidak mendukung akibat masuknya zaman es terakhir. Namun, analisis terbaru terhadap fosil di Upper Rhine Graben, Jerman, menunjukkan bahwa hippo masih ada hingga 31.000 tahun yang lalu.
“Fosil-fosil tersebut menunjukkan bahwa hippo bertahan di Eropa Tengah lebih lama dari yang diperkirakan,” ujar Dr. Patrick Arnold, penulis utama studi yang dipublikasikan dalam Current Biology. “Temuan ini mendorong kita untuk mengevaluasi kembali fosil-fosil hippo di Eropa yang selama ini diasosiasikan dengan periode interglasial terakhir.”
Analisis Genetik dan Impikasi Selanjutnya
Studi ini juga menganalisis DNA kuno dari hippo Eropa yang menunjukkan bahwa mereka merupakan spesies yang sama dengan hipopotamus Afrika modern (Hippopotamus amphibius). Menariknya, populasi ini memiliki keragaman genetik yang sangat rendah, yang mengindikasikan bahwa mereka mungkin merupakan kelompok yang kecil dan terisolasi.
Profesor Wilfried Rosendahl menambahkan bahwa temuan ini memberikan wawasan penting tentang keanekaragaman hayati di masa lalu. “Penelitian ini menunjukkan bahwa zaman es tidak seragam di seluruh wilayah, dan hal ini membuka peluang untuk menggali spesies lain yang menyukai iklim hangat yang mungkin juga hidup pada periode yang sama.”
Dengan penemuan ini, para ilmuwan berencana untuk menyelidiki lebih lanjut tentang spesies lain yang mungkin telah ada di Eropa pada saat itu, memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang iklim dan ekosistem di masa lampau.