
Headline24jam.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa coding dan kecerdasan buatan (AI) direncanakan menjadi mata pelajaran wajib di tingkat pendidikan dasar dan menengah dalam waktu dekat. Pernyataan ini disampaikan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Malang, pada 17 Oktober 2023.
Kebijakan Pendidikan Coding dan AI
Saat ini, kedua mata pelajaran tersebut masih bersifat pilihan. Namun, Mu’ti menilai kebutuhan akan guru coding dan AI akan meningkat dengan pesat. “Peran perguruan tinggi sebagai mitra pendidikan sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah
Mu’ti juga membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam penelitian kebijakan terkait program pendidikan, termasuk pendidikan karakter dan kebiasaan belajar siswa. Kementerian Pendidikan akan mendukung setiap permintaan yang relevan dengan pembangunan pendidikan nasional.
Sinergi Pemerintah dan Perguruan Tinggi
Dalam paparannya, Mu’ti menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi keagamaan. Kementerian saat ini memiliki lima hingga enam program prioritas yang bisa dijalankan bersama, seperti revitalisasi satuan pendidikan.
Revitalisasi Satuan Pendidikan
Program revitalisasi ini tidak hanya fokus pada perbaikan fisik, tetapi juga mencakup pengelolaan sistem, tata kelola, serta peningkatan kapasitas tenaga pendidik. Tahun ini, lebih dari 16.100 sekolah direvitalisasi dengan anggaran sebesar Rp 16,9 triliun.
Peningkatan Kualitas Guru
Program lain yang digulirkan adalah peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan pendidikan profesi. Kementerian telah menyediakan kuota untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebanyak 808 ribu dan memperluas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) agar pengalaman mengajar dapat diakui.
Pengembangan Pembelajaran Mendalam
Kemendikdasmen mendorong program pembelajaran mendalam untuk memperkuat kapasitas siswa. Guru bahasa Inggris akan mendapatkan pelatihan khusus, karena mulai tahun 2027, mata pelajaran ini akan diwajibkan bagi siswa kelas 3 SD.
Fokus pada Kebijakan Berbasis Kajian Akademik
Mu’ti menegaskan setiap kebijakan yang dikeluarkan harus berdasarkan kajian akademik yang mendalam. Ia berkeinginan agar pendidikan tidak hanya mencerdaskan otak, tetapi juga membentuk karakter bangsa.
Dengan semangat kemitraan, Mu’ti mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.