Headline24jam.com – Ketersediaan listrik kini semakin merata di Distrik Kiraweri, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan, masyarakat setempat kini bisa menikmati penerangan berkat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi dengan kapasitas 150 kW.
Perubahan Kehidupan Warga
Elias Inyomusi Anakangi, salah satu warga setempat, mengungkapkan kenangan pahit hidup tanpa listrik. “Dulu, kami hanya mengandalkan lampu minyak dan genset. Malam hari, kami bergantung pada cahaya bulan untuk keluar rumah,” katanya, mencerminkan kondisi sulit yang pernah mereka alami.
Sekarang, semua rumah di desa tersebut telah teraliri listrik, menjadikan kehidupan sehari-hari warga lebih nyaman. Elias menambahkan, “Dengan listrik, anak-anak bisa belajar lebih lama, dan istri saya dapat memasak dengan lebih baik.”
Data Ketersediaan Listrik di Indonesia
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024, dari 84.276 wilayah administrasi setingkat desa di Indonesia, sekitar 5.700 desa atau 6,76 persen masih belum teraliri listrik. Pemerintah menargetkan semua desa akan teraliri listrik pada tahun 2030.
Dampak Positif Kehadiran Listrik
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, desa-desa di Pegunungan Arfak hidup dalam terang. Pembangunan PLTMH Anggi adalah bentuk nyata komitmen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam pemerataan akses energi. “Kami berharap anak-anak kami bisa bersaing dengan suku lain,” ungkap Elias.
Sekitar 40.680 penduduk di Kabupaten Pegunungan Arfak kini menikmati akses listrik yang memadai. Kehadiran energi ini memberikan harapan baru dan menjadikan kehidupan lebih baik bagi masyarakat setempat.
Langkah Pemerintah untuk Elektrifikasi
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) membangun PLTMH Anggi di Kampung Upper untuk menggantikan pembangkit diesel yang kurang ramah lingkungan. “Kami ingin memastikan semua desa di Indonesia terlayani listrik,” tegas Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kementerian kini menjalankan Program Listrik Desa (Lisdes) untuk periode 2025-2029, menargetkan eletrifikasi di 5.758 desa yang belum terhubung ke PLN. Dengan ini, diharapkan sekitar 1,2 juta rumah tangga akan terlayani listrik dalam waktu dekat.
Namun, perjalanan masih panjang. Hingga saat ini, masih ada 5.700 desa yang perlu mendapatkan akses listrik. “Negara harus hadir untuk memastikan semua warga mendapatkan akses listrik yang sama,” tutup Bahlil.
Mari kita terus memantau perkembangan berita dan artikel menarik lainnya di RM.ID.