
Headline24jam.com – Musim 2025-26 tampaknya menjadi masa yang berat bagi penggemar Sheffield Wednesday. Kelanjutan krisis klub yang dialami saat ini berpotensi membuat mereka tidak hanya terpaksa menghadapi administrasi, tetapi juga bisa menyaksikan pemilik yang tidak diinginkan, Dejphon Chansiri, tetap berkuasa sebagai pemilik stadion, Hillsborough.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa HM Revenue and Customs (HMRC) bersiap untuk mengeluarkan petisi penghapusan terhadap klub, yang dapat memaksa Sheffield Wednesday untuk masuk ke dalam proses administrasi. Proses ini diharapkan membawa perubahan kepemilikan, namun banyak laporan yang mengindikasikan bahwa bahkan administrasi mungkin tidak cukup untuk mengeluarkan Chansiri dari posisi tersebut.
Desas-desus Tentang Kepemilikan Hillsborough
Menurut laporan dari jurnalis Alan Nixon, meskipun Sheffield Wednesday dipaksa masuk administrasi, Chansiri berupaya untuk mempertahankan kepemilikan Hillsborough, yang berada di tangan entitas terpisah. Ini berarti, setelah klub terjual, Chansiri kemungkinan akan menjadi “tuan tanah” mereka, mengharapkan untuk mendapatkan kembali sebagian dari investasi puluhan juta pound yang telah ia tanamkan selama ini.
Nixon menggambarkan skenario ini sebagai “mimpi buruk” bagi para penggemar klub. Jika ada pihak yang ingin menyelamatkan Sheffield Wednesday dari administrasi, mereka hanya akan mendapatkan klub itu sendiri, tanpa stadion yang menjadi bagian dari kesepakatan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran karena pemilik baru harus membayar sewa untuk tinggal di Hillsborough atau mempertimbangkan untuk mencari stadion baru, yang berpotensi menciptakan masalah baru dalam hubungan antara klub dan Chansiri.
Dampak Administrasi Terhadap Masa Depan Klub
Kondisi Sheffield Wednesday yang menjadi sorotan adalah keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh Chansiri sejak ia mengambil alih klub pada tahun 2015. Selama masa kepemilikannya, klub tercatat mengalami kerugian finansial yang signifikan. Untuk mencoba menyeimbangkan buku keuangan, pada tahun 2018, ia melakukan penjualan tanah ke perusahaan lain miliknya sendiri, yang sempat membuat klub mencatatkan keuntungan sebesar £2,5 juta. Namun, langkah ini tidak memuaskan EFL (English Football League), yang kemudian menuntut klub atas pelanggaran.
Jika Sheffield Wednesday dipaksa untuk masuk ke administrasi, mereka akan beroperasi dalam ranah hukum yang memprioritaskan hukum dibandingkan kepentingan sepakbola. Dalam konteks ini, terdapat sejumlah utang yang tidak dapat dicakup dalam proses administrasi, termasuk utang yang sudah terjamin dan utang sepakbola yang harus dilunasi penuh.
Hal ini menimbulkan keraguan mengenai kemungkinan penjualan klub jika administrasi menjadi pilihan. Potensi pembeli mungkin akan enggan melanjutkan proses jika memahami bahwa stadion, salah satu aset paling berharga, tidak termasuk dalam negoisasi tersebut.
Hillsborough dan Prospek Masa Depan Sheffield Wednesday
Kondisi stadion Hillsborough sendiri cukup memprihatinkan, mengalami banyak kali pengabaian. Meski demikian, stadion ini tetap menjadi rumah bersejarah bagi Sheffield Wednesday. Keberadaan Chansiri yang berpotensi tetap mempertahankan kendali atas stadion semakin memperdalam kekhawatiran di antara para pendukung klub.
Sebagian pemilik klub yang menghadapi situasi serupa di liga sepak bola Inggris, seperti Coventry City, menunjukkan bahwa penggabungan klub dan stadion dapat menjadi kabar baik bagi penggemar, berlawanan dengan situasi yang kini dihadapi Sheffield Wednesday. Fans tentunya ingin melihat masa depan yang lebih cerah tanpa kendala dari pihak yang menyebabkan masalah keuangan saat ini.
Dalam aspek finansial, proyeksi sewa yang harus dibayar oleh pemilik baru untuk penggunaan Hillsborough bisa membatasi kemampuan klub untuk berkembang di masa depan. Ini akan menjadi penghalang signifikan terhadap upaya klub untuk bangkit selepas administrasi, menunjukkan bahwa kepemilikan Chansiri dapat menghalangi jalur menyelamatkan klub dengan cara yang berkelanjutan.
Jika tindakan-tindakan yang diambil Chansiri selama periode administrasi hanya akan menyebabkan penambahan masalah melewati masalah yang sudah ada, hal ini dapat dipahami sebagai sebuah gambaran bahwa pengelolaan yang buruk dan keputusan yang merugikan di masa lalu dapat kembali menghantui klub tersebut.
Kesimpulan
Situasi yang dihadapi Sheffield Wednesday saat ini menunjukkan betapa krusialnya struktur kepemilikan dan utang dalam perjalanan tim. Penggemar klub saat ini sangat menginginkan penyelamatan dari Chansiri, namun dengan segala kabar terbaru mengenai kemungkinan tetap adanya kontrol terhadap Hillsborough, masa depan Sheffield Wednesday menjadi semakin tidak jelas.
Seiring dengan berlangsungnya keputusan administratif yang berpotensi diambil, banyak yang berharap bahwa solusi terbaik dapat ditemukan untuk klub yang memiliki sejarah panjang dan artefak olahraga yang kaya ini. Dengan begitu, para pendukung dapat kembali merasakan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi Sheffield Wednesday.
Headline SEO (H1)
Sheffield Wednesday: Masa Depan Gelap dengan Chansiri Sebagai Tuan Tanah
Meta description
Sheffield Wednesday menghadapi krisis berat, dengan peluang Dejphon Chansiri tetap menguasai Hillsborough meski klub dipaksa administrasi.