
Headline24jam.com – Penelitian terbaru tentang evolusi pola daun pada tanaman mengungkap bahwa spesies kuno, Asteroxylon mackiei, menunjukkan susunan daun yang tidak sesuai dengan urutan Fibonacci. Temuan ini berasal dari penelitian di Rhynie Chert, Skotlandia, di mana fosil berusia lebih dari 400 juta tahun ini ditemukan. Penemuan ini mempertanyakan asumsi lama tentang perkembangan susunan daun dalam evolusi tanaman.
Temuan Menarik Dari Spesies Kuno
Asteroxylon mackiei adalah spesies lycopod yang termasuk dalam kelompok tanaman berdaun tertua. Selama ini, para ilmuwan percaya bahwa pola Fibonacci, yang sering muncul dalam tanaman modern, merupakan hasil dari evolusi yang dimulai pada tumbuhan awal. Namun, penelitian baru ini menunjukkan bahwa banyak anggota kelompok Lycopodiales dari periode Devonian tidak mengikuti pola tersebut.
Peneliti dan Metodologi
Dr. Sandy Hetherington, seorang ahli paleobiologi evolusi dan pemimpin proyek, menjelaskan bahwa model 3D yang dibuat dari sisa fosil membantu mereka mempelajari susunan daun dalam perspektif baru. “Teknologi ini memungkinkan kita untuk menjelajahi susunan daun secara 3D untuk pertama kalinya,” ujarnya.
Analisis Lebih Dalam
Dalam penelitian ini, dua dari rekonstruksi mengikuti pola spiral Fibonacci dengan delapan spirals berlawanan arah jarum jam, sementara satu rekonstruksi menunjukkan tujuh dan sembilan spirals, yang semuanya merupakan angka non-Fibonacci. Dua rekonstruksi lainnya menunjukkan bahwa daun tumbuh dalam bentuk cincin di sepanjang batang.
Konsekuensi Evolusi
Holly-Anne Turner, penulis utama studi ini, menyebutkan bahwa hasil ini menunjukkan bahwa pola spiral non-Fibonacci sudah ada pada klub moss awal. “Analisis kami menunjukkan bahwa klub moss primitif mungkin telah mengembangkan pola spiral yang berbeda,” katanya.
Relevansi Penelitian
Temuan ini berimplikasi jauh lebih dari sekedar pola daun. Para peneliti menyatakan bahwa evolusi daun dalam spesies ini kemungkinan terpisah dari kelompok tanaman lainnya yang ada saat ini. Penelitian ini diterbitkan di jurnal Science, menambah wawasan baru tentang bagaimana tanaman mungkin telah berkembang sepanjang sejarah.
Penelitian ini menantang konsep lama tentang evolusi pola daun dan membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut di masa mendatang.