
Headline24jam.com – Vaksin Hib, Penyelamat Anak Sejak Diperkenalkan di 1980-an
Vaksin Hib (Haemophilus influenzae type B) menjadi salah satu inovasi medis utama yang telah menyelamatkan kehidupan ribuan anak. Dalam konteks kesehatan global, vaksin ini diperkenalkan pada tahun 1985 di Amerika Serikat untuk melawan infeksi serius yang sebelumnya menjadi penyebab utama meningitis pada anak. Sebelum vaksinasi dimulai, infeksi Hib lebih umum terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, dengan dampak serius yang menyebabkan kematian dan komplikasi jangka panjang.
Penyakit Hib: Ancaman Serius bagi Anak
Hib adalah bakteri yang dapat ditemukan pada hidung anak-anak sehat, namun, bila terjadi infeksi, dapat mengakibatkan kondisi serius seperti meningitis, yang ditandai dengan gejala termasuk demam tinggi, sakit kepala, dan leher kaku. Menurut Vaccine Knowledge Project dari Universitas Oxford, “Sekitar 1 dari 20 anak yang mengembangkan meningitis Hib meninggal meskipun sudah mendapatkan pengobatan.”
Sebelum vaksin diperkenalkan, diperkirakan ada 1.500 kasus Hib disease setiap tahunnya di Inggris, dengan 900 di antaranya adalah meningitis yang mengakibatkan 60 kematian. Anak-anak di bawah usia 12 bulan merupakan kelompok yang paling rentan, dengan sebagian besar kasus terjadi pada bayi berusia 6-11 bulan.
Perkembangan Vaksin Hib
Vaksin Hib yang pertama kali diperkenalkan adalah versi inactivated yang memicu respons imun tanpa menyebabkan penyakit. Sejak saat itu, berbagai formulasi vaksin telah dikembangkan. Di Amerika Serikat, anak-anak disarankan untuk menerima tiga hingga empat dosis vaksin Hib antara usia dua hingga 15 bulan.
Di Inggris, vaksin ini menjadi bagian dari formulasi enam-in-satu yang juga melindungi terhadap difteri, tetanus, batuk rejan, polio, dan hepatitis B.
Tantangan Global dalam Akses Vaksin
Meski vaksin Hib telah terbukti efektif, akses vaksin masih menjadi tantangan global. Menurut data dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), saat ini, cakupan vaksin diperkirakan mencapai 78 persen, tetapi masih ada ketimpangan yang besar di berbagai wilayah. Misalnya, cakupan di Wilayah Pasifik Barat hanya mencapai 34 persen.
Tantangan Masa Depan: Resistensi Antimikroba
Sebagaimana laporan terbaru menunjukkan, adanya strain resisten terhadap antibiotik dari H. influenzae mulai teridentifikasi, sehingga pentingnya meningkatkan cakupan vaksin Hib menjadi semakin mendesak.
Kesimpulan
Oleh karena itu, upaya untuk memastikan bahwa semua anak di seluruh dunia mendapatkan akses terhadap vaksin Hib perlu ditingkatkan agar ancaman penyakit serius ini dapat benar-benar dihilangkan. Dengan kerjasama global dan kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya vaksinasi, diharapkan angka infeksi Hib dapat terus menurun.