
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap bahwa Ardipithecus ramidus, hominin purba berusia lebih dari empat juta tahun yang ditemukan di Ethiopia, menunjukkan kemampuan baik dalam berpuncak dan berjalan. Penemuan ini penting karena dapat menjelaskan peralihan evolusi antara manusia dan kera, serta menunjukkan kesamaan yang lebih dekat dengan kera modern seperti gorila dan simpanse.
Temuan Penting tentang Ardipithecus ramidus
Para ilmuwan telah lama mempelajari sisa-sisa Ardipithecus ramidus, atau biasa disebut Ardi, sejak penemuan pada tahun 1994. Penelitian baru yang dipimpin oleh Thomas (Cody) Prang menganalisis struktur tulang pergelangan kaki Ardi, yang memberikan wawasan baru tentang cara hominin ini beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Penelitian dan Temuan
Sebelumnya, para peneliti meyakini bahwa nenek moyang terakhir kita dengan kera Afrika hidup eksklusif di pohon, sehingga Ardi dianggap lebih arboreal. Namun, analisis terbaru menunjukkan bahwa Ardi juga dapat bergerak dengan baik di tanah. Dengan membandingkan tulang talus Ardi dengan spesimen primata lainnya dari sejarah evolusi selama 40 juta tahun, hasilnya menunjukkan bahwa sudut pergelangan kakinya serupa dengan kera modern, yang mengindikasikan kemampuan dalam berjalan dengan keempat kaki.
Karakteristik Unik Ardi
Ardi juga memiliki fitur yang mendukung mekanisme dorong yang lebih baik pada kakinya, yang penting untuk kemampuan bipedalisme manusia. Menurut Prang, “Salah satu kejutan dalam penemuan ini adalah bahwa Ardi dapat berjalan tegak tetapi tetap mempertahankan banyak karakteristik seperti kera, termasuk kaki yang bisa menggenggam.” Temuan ini bertentangan dengan pandangan peneliti sebelumnya yang menganggap Ardi sebagai peralihan yang lebih jauh dari kera modern.
Relevansi Temuan
Penemuan ini menantang pandangan awal yang memisahkan Ardi dari kera Afrika. Prang menegaskan, “Studi ini adalah koreksi dari ide awal yang menjauhkan Ardi dari simpanse dan gorila.” Hal ini menunjukkan bahwa nenek moyang kita memiliki kesamaan lebih erat dengan simpanse dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dengan penelitian yang diterbitkan di jurnal Communications Biology, temuan ini dapat mengubah pemahaman kita tentang evolusi manusia, menambah bukti bahwa nenek moyang kita berperilaku mirip dengan kera modern ketimbang anggapan yang ada sebelumnya.