
Headline24jam.com – Pada 20 Oktober 2025, Pemerintah British Columbia, Kanada, memperkenalkan RUU Amandemen Energi di Dewan Legislatif. RUU ini mencakup sejumlah ketentuan baru yang membatasi pasokan listrik untuk sektor kecerdasan buatan (AI) dan penambangan cryptocurrency demi mengatasi lonjakan permintaan listrik yang luar biasa.
Upaya Pemerintah Mengelola Permintaan Energi
Inisiatif ini bertujuan untuk menarik investasi dan mendukung proyek-proyek besar yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan pekerjaan. RUU ini diharapkan juga menjadi solusi terhadap apa yang disebut sebagai “pertumbuhan permintaan listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Premier David Eby menyatakan, “Kami mengambil tindakan untuk membangun Jalur Transmisi North Coast secepat mungkin guna mempercepat pengembangan dan konstruksi proyek-proyek industri utama, serta menyediakan pekerjaan yang baik dan bergaji tinggi bagi masyarakat di B.C.”
Pembatasan untuk AI, Data Center, dan Penambangan Kripto
RUU ini secara simultan membatasi pasokan listrik untuk pusat data dan proyek-proyek kecerdasan buatan. Lebih lanjut, RUU tersebut memberlakukan larangan total terhadap koneksi fasilitas penambangan cryptocurrency baru guna mencegah beban berlebih pada jaringan dan kenaikan tarif energi.
Sebelumnya, otoritas setempat telah memberlakukan moratorium terhadap pembukaan tambang baru pada tahun 2022, yang kemudian diperpanjang hingga 2024. Jika RUU ini disetujui, larangan ini akan berlaku selamanya.
Tren Global dalam Pembatasan Penambangan
Langkah serupa juga terjadi di beberapa negara lain. Di Amerika Serikat, Kazakhstan, dan sebagian China, penerapan batasan ketat pada penambangan cryptocurrency sudah dilakukan untuk menangani masalah beban jaringan dan meningkatnya biaya energi. Tren ini menunjukkan bahwa lebih banyak pemerintah mungkin mengikuti jejak serupa menyusul pertumbuhan permintaan listrik yang kian meningkat di seluruh dunia.