
Headline24jam.com – Penemuan terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menjadi sorotan publik. Para peneliti mengklaim bahwa objek yang terdeteksi dapat menjadi galaksi tertua yang pernah ditemukan, berasal dari 90 juta tahun setelah Big Bang. Temuan ini masih menunggu konfirmasi, sementara hipotesis lain juga mengemuka, seperti kemungkinan objek tersebut adalah galaksi yang sangat berdebu atau benda dingin di Bilangan Bimasakti, seperti kata seorang ahli astronomi.
Details Penemuan
Objek yang dikenal dengan nama CEERS ID U-100588 ini ditemukan dalam survei Cosmic Evolution Early Release Science (CEERS). Dikenal sebagai “Capotauro”, nama ini diambil dari sebuah gunung di perbatasan Tuscany dan Emilia-Romagna, Italia. Jika benar Capotauro adalah galaksi paling jauh yang pernah ada, penemuan ini dapat mengubah pemahaman kita tentang evolusi galaksi secara mendasar.
Konteks Sejarah Alam Semesta
Menurut penelitian yang belum peer-reviewed, galaksi paling jauh yang sudah dikonfirmasi hingga kini adalah MoM-z14, yang teramati dari cahaya yang berasal 280 juta tahun setelah Big Bang. Sebaliknya, jika estimasi Capotauro akurat, cahaya yang dilihat saat ini berasal dari hanya 90 juta tahun pasca momen penciptaan. Dalam kerangka waktu Cosmic Calendar, di mana 13,8 miliar tahun perjalanan alam semesta disimulasikan dalam satu tahun, Capotauro melintas dalam konteksnya pada dini hari tanggal 3 Januari.
Pentingnya Konfirmasi
Meskipun data awal sangat menggembirakan, konfirmasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan jarak objek tersebut. “Jika memang itu adalah galaksi yang sangat jauh, maka galaksi tersebut harus sangat terang dan memiliki tingkat efisiensi pembentukan bintang yang luar biasa,” ungkap sumber yang terlibat dalam penemuan tersebut.
Teori Alternatif
Para astronot juga menyampaikan hipotesis bahwa objek tersebut bisa jadi adalah bintang dengan inti lubang hitam yang dibungkus dalam awan hidrogen, memberikan penampilan sebagai objek yang kompak dan jauh.
Publikasi dan Akses
Studi terkait temuan ini telah diajukan kepada jurnal Astronomy & Astrophysics dan saat ini tersedia di arXiv, sebagai langkah awal untuk penilaian lebih lanjut oleh komunitas ilmiah.
Pengamatan ini menunjukkan potensi luar biasa dalam memahami lebih dalam tentang awal mula galaksi dan evolusi kosmos.