
Headline24jam.com – Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali berdampak signifikan pada pasar keuangan global, termasuk aset kripto, setelah AS menerapkan biaya khusus bagi kapal asal Tiongkok yang berlabuh di pelabuhan Amerika pada 14 Oktober 2025. Tindakan tersebut diikuti oleh Beijing yang meluncurkan kebijakan serupa sebagai balasan, menciptakan volatilitas tinggi di pasar.
Resna Raniadi, COO Upbit Indonesia, menyatakan bahwa dampak dari konflik ini terasa jelas di pasar kripto. “Perang dagang AS–Tiongkok yang semakin intens mempengaruhi pasar keuangan global. Krisis likuiditas, efek sentimen negatif, dan likidasi posisi leverage dapat menyebabkan penurunan harga yang cepat dalam jangka pendek,” ungkap Resna saat diwawancarai.
Meski pasar mengalami tekanan, Resna memperkirakan bahwa penurunan harga bukanlah akhir dari aset kripto. “Rebound mungkin terjadi jika ketegangan mereda atau ada berita positif. Sama seperti pasar tradisional, kripto juga sangat sensitif terhadap sentimen global. Investor harus disiplin dalam manajemen risiko di situasi seperti ini,” tambahnya.
Dinamika Harga yang Dipengaruhi Berita Makroekonomi
Dalam jangka pendek, pergerakan harga aset kripto sangat dipengaruhi oleh berita makroekonomi global. Upbit Indonesia menilai bahwa pasar masih dalam fase fluktuatif dengan volatilitas tinggi. Tekanan jual diharapkan akan terus berlanjut jika ketegangan antara AS dan Tiongkok bertambah, terutama apabila muncul kebijakan baru seperti kenaikan tarif atau pembalasan lebih lanjut.
Namun, peluang rebound tetap ada apabila sinyal positif dari kedua negara muncul. “Pernyataan de-eskalasi, gencatan perang dagang sementara, atau intervensi kebijakan moneter yang dapat menenangkan pasar bisa menjadi pemicu pemulihan,” jelas Resna.
Secara keseluruhan, volatilitas di pasar kripto diprediksi tetap tinggi dengan potensi tekanan di awal minggu, tetapi peluang pemulihan di paruh akhir minggu. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika geopolitik global sangat mempengaruhi pasar, di mana perubahan kecil dalam sentimen dapat mengakibatkan reaksi cepat dari pelaku pasar. Investor perlu menyadari bahwa fluktuasi harga merupakan karakteristik dari aset digital.
Langkah Praktis Menghadapi Volatilitas Pasar
Upbit Indonesia menyarankan empat langkah praktis untuk investor agar tetap tenang dan adaptif di tengah pasar yang bergejolak. Pertama, batasi risiko dan hindari overleverage. Menggunakan leverage secara berlebihan selama periode volatilitas dapat meningkatkan kerugian.
Kedua, diversifikasi portofolio dengan menahan sebagian aset dalam bentuk fiat atau stablecoin. Ini untuk memfasilitasi peluang saat rebound. Memilih aset kripto yang memiliki fundamental kuat seperti BTC, ETH, atau proyek DeFi yang menjanjikan juga disarankan. Selain itu, strategi staking kripto dapat menjadi alternatif untuk mengoptimalkan aset.
Ketiga, hindari panic selling karena koreksi pasar tidak menjadi alasan untuk keluar sepenuhnya. Fluktuasi adalah bagian alami dari siklus pasar dan peluang pemulihan selalu ada. Keempat, fokus pada visi jangka panjang. Investor yang yakin pada masa depan adopsi blockchain akan melihat gejolak saat ini sebagai fase konsolidasi menjelang pertumbuhan berikutnya.
Pentingnya edukasi mengenai investasi kripto semakin krusial dalam kondisi pasar yang tidak stabil ini. Memahami mekanisme pasar dan manajemen risiko adalah kunci untuk kesuksesan investasi jangka panjang. Upbit Indonesia, sebagai bursa aset kripto yang berlisensi, berkomitmen untuk menyediakan layanan yang inovatif dan aman, serta mendukung literasi digital bagi investor.
Dengan strategi tepat dan dukungan platform terpercaya, investor kripto dapat memanfaatkan peluang pasar untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Pengaruh dan perkembangan lebih lanjut dari perang dagang AS-Tiongkok serta dampaknya terhadap pasar kripto akan terus dipantau secara cermat oleh analis pasar.