
Headline24jam.com – Serangan ransomware yang menargetkan infrastruktur Active Directory (AD) memerlukan penanganan yang lebih cermat, karena pemulihan cepat biasa tidak cukup untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan. Menurut Craig Birch, Principal Technologist dari Cayosoft, tindakan pemulihan yang terburu-buru dapat berisiko mengembalikan malware atau konfigurasi yang sudah terkompromikan.
Active Directory merupakan fondasi penting bagi 90% perusahaan besar di dunia, berfungsi untuk mengatur identitas dan akses. Jika berhasil dikompromikan, kontrol keamanan dapat dilumpuhkan oleh penyerang, yang dapat memperluas akses ke seluruh organisasi.
Ancaman terhadap AD semakin meningkat, terutama setelah serangan zero-day yang luas terhadap Microsoft SharePoint. Para peretas memanfaatkan celah di platform tersebut untuk membobol server dan mencuri informasi sensitif.
Ancaman Tersembunyi dan Dampaknya
Serangan terhadap SharePoint bukan hanya soal keamanan platform itu sendiri, tetapi juga ancaman serius terhadap identitas pengguna. Dengan akses yang didapat, penyerang dapat mengeksekusi kode secara jarak jauh tanpa memerlukan interaksi pengguna. Jika SharePoint terintegrasi dengan AD, potensi risiko meningkat, menciptakan tantangan tambahan bagi organisasi yang sedang berjuang untuk memulihkan diri dari serangan.
Langkah Pertama: Memutus Komunikasi
Sebelum melakukan pemulihan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memutus komunikasi yang digunakan oleh penyerang. Merupakan hal penting untuk memberlakukan blokir tingkat jaringan agar penyebaran tidak semakin meluas. Hal ini juga mencakup penonaktifan replikasi antar situs dan otomatisasi yang dapat menyebarkan perubahan berbahaya.
Kandungan ini bukan langkah pasif, melainkan harus dilaksanakan secara aktif untuk menghentikan kerusakan lebih jauh. Terlalu cepat melakukan pemulihan dari cadangan yang belum diverifikasi justru bisa menimbulkan resiko yang lebih besar.
Selidiki Kompromi dengan Teliti
Para pelaku ransomware seringkali tidak menggunakan cara yang terlalu mencolok untuk masuk. Mereka memanfaatkan kredensial yang valid yang bisa diperoleh melalui teknik phishing atau token yang dicuri. Saat ransomware mulai beraksi, mereka biasanya sudah menonaktifkan pencatatan dan mengubah kebijakan dalam AD.
Oleh karena itu, kejelasan mengenai apa yang telah diubah sangat penting. Penyerang dapat membuat atau memodifikasi akun istimewa, menonaktifkan pengaturan keamanan, dan menyembunyikan aktivitas mereka. Penggunaan alat forensik khusus akan sangat membantu dalam mendeteksi perubahan tersebut.
Membangun Kembali Kepercayaan
Jika AD dibangun kembali menggunakan cadangan yang sudah terkompromikan, berbagai risiko dapat tetap ada. Untuk itu, paling baik memiliki lingkungan pemulihan terisolasi untuk digunakan. Proses pemulihan ini perlu dilakukan dengan pengujian yang ekstensif untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik sebelum menghubungkan kembali ke jaringan.
Pemulihan bukan hanya masalah teknis, tetapi juga upaya untuk mengembalikan kepercayaan dalam infrastruktur identitas. Jika pengguna tidak bisa mengandalkan sistem AD untuk autentikasi yang aman, operasi bisnis dapat terganggu walau sistem sudah kembali online.
Menguatkan dari Dalam
Insiden ransomware praktik harus mendorong evaluasi dan perbaikan postur AD secara menyeluruh. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan hak akses minimum, audit akun secara rutin, serta mengaktifkan autentikasi multi-faktor, terutama bagi yang berkaitan dengan infrastruktur identitas.
Bersamaan dengan itu, meningkatkan visibilitas menjadi aspek penting. Pencatatan yang baik dan pemantauan terhadap pola abnormal dapat membantu deteksi dini terhadap serangan.
Praktik Pemulihan yang Efektif
Pemulihan harus dilakukan di lingkungan yang bersih dan terisolasi untuk menghindari infeksi ulang. Menguji dan mensimulasikan proses pemulihan secara teratur sangatlah krusial untuk memastikan bahwa setiap langkah dapat dijalankan dengan efektif saat dibutuhkan.
Menggunakan teknologi deteksi terbaru berbasis AI dapat membantu organisasi mengidentifikasi potensi ancaman lebih awal. Namun, pemulihan yang tepat tetap menjadi kunci setelah serangan terjadi.
Kesimpulan
Menghadapi serangan ransomware adalah tantangan besar yang membutuhkan persiapan dan respons yang baik. Proses pemulihan dimulai sebelum serangan dengan melakukan penilaian dan memastikan sistem tetap aman. Dengan pendekatan yang sistematis, organisasi dapat membangun ketahanan yang lebih baik dan kembali mengambil kendali setelah serangan.