
Headline24jam.com – Blackburn Rovers mengalami kemunduran yang signifikan di klasemen Championship setelah kalah 3-1 dari Sheffield United dalam pertandingan yang berlangsung pada malam Selasa di Ewood Park. Kemenangan Sheffield ini semakin menjatuhkan Blackburn ke zona degradasi, memperpanjang rentetan hasil buruk mereka menjadi lima pertandingan tanpa kemenangan.
Pertandingan dimulai dengan secercah harapan ketika Yuki Ohashi mencetak gol di babak pertama, namun Blackburn ternyata tidak dapat mempertahankan keunggulan tersebut. Kegagalan di babak kedua ditandai dengan gol bunuh diri dari Axel Henriksson dan tambahan gol dari Harrison Burrows serta Tyrese Campbell, mengakibatkan Rovers harus menerima kekalahan ketujuh dari sepuluh pertandingan terakhir mereka.
Situasi Klub yang Menekan
Kekalahan ini menjadi semakin menyakitkan mengingat Sheffield United juga baru saja keluar dari zona merah setelah menang melawan Watford. Atmosfer di Ewood Park tampak penuh frustrasi, dengan suara ketidakpuasan dari pendukung yang mengisi tribun.
Pelatih Valerien Ismael mencoba mempertahankan perspektif positif, menggambarkan penampilan tim sebagai “performansi yang luar biasa” dan menyebutkan bahwa masalah terletak pada peluang yang tidak dimanfaatkan, bukan pada komitmen tim. Namun, banyak pendukung merasa kesulitan untuk memahami optimisme pelatihnya, terutama dengan hasil buruk yang terus menerus.
Rentetan Hasil Buruk
Musim ini, Blackburn hanya berhasil meraih dua kemenangan dari sepuluh pertandingan, yang membuat mereka terjebak di peringkat 23, hanya unggul dari Sheffield Wednesday yang sedang mengalami krisis. Data statistik menunjukkan Rovers memiliki lebih banyak tembakan dibandingkan lawan mereka, namun jelas minim dalam menciptakan peluang nyata dengan total ekspektasi gol (expected goals) hanya 0.79 dibandingkan 1.13 milik Sheffield.
Ismael sendiri mengakui sulitnya mengembalikan kepercayaan diri tim ketika setiap kegagalan semakin mempengaruhi keyakinan mereka.
Tekanan yang Meningkat
Dalam beberapa minggu mendatang, Blackburn memiliki jadwal yang cukup berat dengan menghadapi Southampton, Leicester, dan Bristol City, tim-tim yang saat ini memiliki performa lebih baik. Ini dapat menjadi periode krusial untuk menentukan masa depan Ismael sebagai pelatih.
Simon Middlehurst, seorang pengamat fan Rovers, mengungkapkan bahwa situasi ini rumit karena Ismael menangani skuad yang baru. “Ini bukan kelompok pemain yang sama seperti yang dia miliki di akhir musim lalu,” ungkap Middlehurst. Ia menambahkan, “Kurangnya gol memang jadi kekhawatiran, tapi saya tidak berpikir Rudy Gestede dan manajemen akan memecatnya mengingat biaya yang akan dikeluarkan.”
Pekan-Pekan Penentu
Terlepas dari kekhawatiran finansial yang mungkin melindungi Ismael untuk sementara, hasil-hasil seperti kekalahan di hari Selasa ini pasti akan meningkatkan tekanan. Penurunan jumlah penonton dengan kehadiran di bawah 13.000 orang mencerminkan keengganan para pendukung yang semakin kehilangan harapan.
Dari sudut pandang lebih luas, Rovers ingin mengambil momentum dari perombakan skuad di awal musim ini. Namun, setelah sepuluh pertandingan, Rovers terlihat semakin jauh dari stabilitas. Setiap momen menjanjikan sering kali terhenti oleh kelalaian, dengan keunggulan yang hilang disertai penurunan kepercayaan diri.
Pertandingan melawan Southampton yang juga terjebak di zona bawah klasemen dapat menjadi titik balik. Sebuah kemenangan mungkin akan mengembalikan kepercayaan sebelum menghadapi jadwal yang lebih sulit, sedangkan kekalahan dapat membuat klub terpuruk semakin dalam.
Kesimpulan
Ismael meyakinkan bahwa penampilan akan segera berbuah hasil, tetapi kenyataannya dalam sepak bola, teori sering kali tidak mengejar kenyataan. Tanpa perbaikan dalam mencetak gol dan hasil yang memadai, bahkan kontrak tiga tahun pun mungkin tidak cukup untuk melindunginya dari tekanan yang terus meningkat di Ewood Park.
Headline SEO (H1): Blackburn Rovers Terpuruk di Zona Degradasi, Tekanan Meningkat pada Valerien Ismael
Meta description: Blackburn Rovers alami kekalahan 3-1 dari Sheffield, terpuruk di zona degradasi. Tekanan meningkat pada pelatih Valerien Ismael menjelang pertandingan krusial mendatang.