
Headline24jam.com – Seorang pemilik Volvo baru-baru ini terkejut ketika menemukan bahwa ia harus membayar langganan untuk menggunakan fitur remote start pada SUV-nya. Dalam video TikTok yang telah ditonton lebih dari 201.000 kali, ia menceritakan pengalamannya yang melibatkan suaminya yang sebagai mekanik, ketika mereka mencoba mengakses fitur yang seharusnya sudah menjadi bagian dari kendaraan yang mereka miliki.
Dalam video tersebut, sang ibu, yang dikenal dengan akun @theveganmom, menjelaskan bahwa di musim dingin, remote start sangat diperlukan untuk memasukkan anak-anaknya ke dalam mobil tanpa harus merasakan dingin. Ia mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap model bisnis yang kini mengharuskan pemilik mobil untuk membayar layanan yang sebelumnya termasuk dalam harga kendaraan. “Saya mencintai mobil ini, tetapi kenapa saya harus membayar setiap bulan untuk menggunakan fitur yang seharusnya sudah saya miliki?” keluhnya.
Model Langganan Remote Start Volvo
Menurut informasi resmi dari Volvo, aplikasi Volvo Cars dapat diunduh secara gratis, tetapi terdapat biaya tambahan untuk beberapa layanan digital. Di AS, layanan konektivitas untuk kendaraan yang dilengkapi dengan modul telematika Sensus Connect dipatok sekitar $200 per tahun. Ini berarti setelah membeli mobil, fitur tertentu masih memerlukan pembayaran berulang agar tetap dapat digunakan.
Banyak pemilik di forum pengguna menyampaikan ketidakpuasan mereka. “Biaya $200 per tahun adalah tarif standar di AS,” tulis seorang pengguna di Reddit. Pertanyaan pun muncul, “Apakah semuanya sepadan?” ketika hanya sedikit fitur yang digunakan, seperti remote start atau lock/unlock.
Solusi Alternatif untuk Remote Start
Suami dari pengguna TikTok tersebut, menolak untuk membayar langganan dan memilih untuk memasang kit remote start aftermarket. Ini adalah solusi yang menghindari keharusan untuk membayar biaya langganan bulanan. Perangkat yang disebutkan, kemungkinan besar DroneMobile X1 LTE Module, memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan fitur start/lock/unlock melalui smartphone, tanpa biaya berkelanjutan.
Di tengah solusi alternatif ini, rute resmi dari Volvo tetap ada. Bagi pemilik yang memilih untuk tetap dalam sistem pabrikan, kemudahan penggunaan dan dukungan jarak jauh mungkin masih membuat biaya tahunan terasa berharga.
Dampak bagi Pengemudi
Fenomena ini mencerminkan perubahan besar dalam industri otomotif. Pabrikan semakin menjadikan fitur seperti remote start dan pelacakan lokasi sebagai layanan, bukan sekadar opsi perangkat keras. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kepemilikan, nilai jual kembali, serta persepsi konsumen.
Bagi pemilik SUV yang telah lunas, membayar berulang kali untuk fitur tertentu terasa tidak masuk akal. Ia mengekspresikan ketidakpuasannya, “Mengapa saya harus membayar untuk menggunakan fitur yang saya miliki?” Sementara itu, solusi DIY atau aftermarket semakin menarik bagi banyak pemilik kendaraan yang ingin menghindari biaya berulang.
Pabrikan jelas memiliki alasannya: layanan telematika memerlukan dana untuk data seluler dan infrastruktur server. Namun, konsumen mungkin meragukan ketika fitur yang sebelumnya gratis kini menjadi terkunci di balik langganan.
Jika Anda memiliki atau berencana membeli Volvo yang dilengkapi dengan remote start melalui aplikasi Volvo Cars, perhatikan hal-hal berikut:
- Apakah kendaraan Anda masih memiliki periode langganan gratis, atau sudah kedaluwarsa?
- Berapa biaya perpanjangan untuk model dan wilayah Anda?
- Fitur apa saja yang tetap aktif tanpa langganan?
- Apakah solusi aftermarket kompatibel dengan kendaraan dan modul telematika Anda?
- Pertimbangkan biaya pemasangan, implikasi garansi, dan apakah solusi aftermarket memenuhi kebutuhan fungsional Anda.
Apa yang dimulai sebagai keluhan di TikTok tentang biaya langganan yang tidak terduga pada Volvo XC90 2017, menceritakan kisah yang lebih besar. Pabrikan mobil kini semakin memperdagangkan fitur-fitur yang dulunya gratis, sementara pengemudi mencari jalan keluar dengan inovasi. Seiring mobil menjadi semakin terhubung dan berbasis perangkat lunak, pertanyaan bagi pembeli tidak lagi hanya tentang mobil yang mereka miliki, tetapi juga tentang biaya berkelanjutan yang mungkin terpendam di baliknya.