
Headline24jam.com – Masalah sampah elektronik, termasuk ponsel dan perangkat lainnya, menjadi sorotan global saat berbagai operator telekomunikasi berupaya mengatasi krisis ini. Dengan ledakan penggunaan gadget, pengumpulan limbah elektronik menumpuk, memicu kekhawatiran terhadap kesehatan serta lingkungan. Deutsche Telekom, salah satu operator terbesar di Jerman, kini meluncurkan program inovatif yang menawarkan imbalan berupa emas untuk mendorong masyarakat mendaur ulang ponsel bekas mereka hingga 15 November mendatang.
Inisiatif Deutsche Telekom
Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan daur ulang perangkat, Deutsche Telekom menawarkan hadiah menarik, termasuk emas dan tiket untuk pertandingan sepak bola liga domestik. Hadiah utama 1 kg emas diharapkan dapat menarik perhatian konsumen dan mengurangi sekitar 195 juta ponsel bekas yang terakumulasi di Jerman. Menurut Deutsche Telekom, ini adalah langkah konkret untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mendaur ulang teknologi, serta mengurangi limbah dan dampak negatif bagi lingkungan.
Angka yang Mengkhawatirkan
Masalah global sampah elektronik terus mengkhawatirkan. Laporan dari United Nations Global E-waste mencatat bahwa pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta metrik ton sampah elektronik. Ini setara dengan 1,5 juta truk berukuran 40 metrik ton. Pertumbuhan limbah elektronik ini mencapai 82 persen dibandingkan dengan dekade sebelumnya, dan diperkirakan meningkat hingga 82 juta metrik ton pada tahun 2030. Namun, kapasitas daur ulang tidak sebanding, di mana hanya sekitar 22,3 persen dari limbah ini yang berhasil dikumpulkan dan didaur ulang.
Dampak yang Lebih Luas
Dampak dari akumulasi e-waste tidak hanya persoalan lingkungan, tetapi juga kesehatan. Zat beracun seperti timbal dan merkuri dalam perangkat elektronik dapat membahayakan kesehatan manusia. Saat ponsel dan gadget lain berakhir di tempat pembuangan, risiko polusi semakin meningkat, terutama di negara-negara berkembang. Menurut laporan yang sama, gadget kecil seperti mainan dan rokok elektronik memiliki tingkat daur ulang sangat rendah, yaitu sekitar 12 persen, meskipun secara kolektif menyumbang sepertiga dari total sampah elektronik.
Upaya Daur Ulang
Deutsche Telekom tidak hanya berfokus pada ponsel. Inisiatif mereka meliputi modem, router, dan perangkat lain, dengan target mendaur ulang semua teknologi TI dan jaringan serta sebagian besar perangkat pada tahun 2030. Hingga akhir 2024, Deutsche Telekom berhasil mengumpulkan lebih dari 4,6 juta perangkat dan merekondisi 1,4 juta untuk digunakan kembali.
Dengan pendekatan berkelanjutan ini, Deutsche Telekom berharap untuk menginspirasi tindakan serupa di antara operator lain dan masyarakat luas dalam mengatasi masalah sampah elektronik yang semakin memburuk.