
Headline24jam.com – Dalam perkembangan mengejutkan bagi para pelancong, mosquitos kini dilaporkan berada di Iceland. Björn Hjaltason, seorang penduduk lokal dan penggemar serangga, mengamati kehadiran serangga tersebut pada 16 Oktober 2023, di Kjós, sebuah lembah di selatan Reykjavík. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran karena Iceland sebelumnya dikenal sebagai destinasi bebas serangga pengganggu.
Penemuan yang Mengejutkan
Hjaltason mencatat kehadiran seekor serangga yang mencolok pada pita anggur merah saat senja. Dalam unggahannya di grup Facebook “Insects In Iceland,” ia menyatakan, “Saya segera mencurigai apa yang terjadi dan segera mengumpulkan serangga itu. Ternyata, itu adalah betina.” Setelah menemukan dua ekor lainnya, Hjaltason mengirim sampel tersebut ke Matthías Alfreðsson di Institut Sejarah Alam, yang kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka adalah dari spesies Culiseta annulata.
Karakteristik Culiseta annulata
- Culiseta annulata adalah salah satu spesies nyamuk yang umum di Kepulauan Inggris dan dikenal mampu bertahan dalam suhu dingin. Nyamuk ini aktif sepanjang tahun, terutama di musim gugur dan awal musim semi. Mereka biasanya ditemukan di sekitar air yang tenang seperti kolam dan rawa, serta tidak pilih-pilih dalam memilih mangsa, yang mencakup manusia, burung, dan vertebrata lainnya.
Dampak Perubahan Iklim
Iceland mengalami suhu yang lebih tinggi dari biasanya, dengan rekor 26,6°C di Bandara Egilsstaðir pada Mei 2023. Penemuan ini bukan pertama kalinya nyamuk dilaporkan di negara tersebut; sebelumnya, spesies ini pernah ditemukan di dalam pesawat yang terbang ke Iceland. Namun, ini adalah kali pertama mereka teridentifikasi di darat, menandakan perubahan lingkungan yang mungkin disebabkan oleh pemanasan global.
Situasi Global Nyamuk
Di belahan dunia lain, Aedes nyamuk telah menyebabkan wabah virus chikungunya di China, yang memicu pemberitahuan perjalanan bagi para wisatawan. Sebuah penelitian di Belanda juga menemukan bahwa nyamuk lebih tertarik kepada orang dengan kadar alkohol dalam darah yang lebih tinggi.
Dengan penemuan ini, bagi mereka yang ingin menghindari nyamuk, pilihan destinasi semakin sedikit. Mungkin saatnya untuk mempertimbangkan perjalanan ke Antartika sebagai alternatif.