
Headline24jam.com – Solana blockchain berhasil mempertahankan operasionalnya tanpa penurunan throughput meskipun terjadi pemadaman besar di Amazon Web Services (AWS) pada 20 Oktober 2025. Keberhasilan ini menunjukkan kekuatan jaringan validator yang independen dan ketergantungan minimal terhadap layanan cloud terpusat.
Solana Tangguh di Tengah Gangguan AWS
Selama pemadaman AWS, banyak platform kripto terkena dampaknya, termasuk Coinbase’s Base, MetaMask, dan Crypto.com. Namun, Solana tetap stabil dengan tanpa penurunan throughput. Dalam laporan terbaru, Solana diakui sebagai blockchain dengan performa terbaik di antara token Layer-1 selama gangguan tersebut.
Kepercayaan Institusi Meningkat
Dengan kapitalisasi pasar stablecoin di jaringan Solana yang kini melampaui $15 miliar, kepercayaan institusi terhadap jaringan ini mulai meningkat. Hal ini mengindikasikan potensi pertumbuhan harga di masa mendatang.
Faktor Resiliensi Solana
Keberhasilan Solana terletak pada jaringan validator yang terdesentralisasi. Sebagian besar validator SOL beroperasi pada setup independen atau penyedia alternatif, dengan hanya sebagian kecil yang mengandalkan AWS. Desain protokol menggunakan mekanisme konsensus Proof-of-History (PoH) mengurangi risiko ketergantungan pada layanan cloud tunggal.
Prospek Harga SOL
Setelah pemadaman, analisis oleh AMBCrypto menunjukkan ada peningkatan tajam dalam kapitalisasi pasar stablecoin di jaringan Solana. Ketika banyak institusi mulai meluncurkan lebih banyak token, aktivitas ini berpotensi tercermin dalam harga SOL.
Meskipun ada sentimen bullish di on-chain, analisis teknis menunjukkan pola head-and-shoulder yang menunjukkan potensi pembalikan bearish. Harga SOL juga menghadapi penolakan tajam di level resistance $198 EMA.
Dengan perkembangan positif di on-chain, ada harapan bahwa peningkatan di atas resistance EMA saat ini dapat mengembalikan harga SOL ke jalur positif.
Sumber: AMBCrypto, DefiLlama, TradingView