Headline24jam.com – Observasi Baru dari Nordic Optical Telescope Ungkap Perubahan Arah Ekor Antisolar Komet 3I/ATLAS
Astronom dari sistem Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) baru saja melakukan pengamatan terhadap komet 3I/ATLAS yang melintas di Solar System. Pada 1 Juli 2023, mereka menemukan komet ini sedang berada pada jalur pelarian dari matahari. Penemuan ini menandai kedatangan pengunjung interstellar ketiga yang pernah terdeteksi, setelah 1I/‘Oumuamua dan 2I/Borisov.
Temuan Menarik pada Komet 3I/ATLAS
Sejak ditemukan, para peneliti terus memantau 3I/ATLAS. Mereka menemukan beragam fitur unik yang menandakan bahwa objek ini mungkin merupakan kapsul waktu dari usia alam semesta yang lebih awal. Di antara fitur tersebut adalah “anti-tail” yang teramati pada bulan Juli dan Agustus 2023.
Apa Itu Anti-Tail?
Sebagian besar komet memiliki ekor yang menjauh dari matahari, hasil dari gas dan debu yang terangkat saat es dalam komet menguap. Namun, tidak seperti kebanyakan komet lainnya, 3I/ATLAS menunjukkan bahwa anti-tail-nya kini telah beralih menjadi tail yang mengarah menjauh dari matahari. “Observasi menunjukkan bahwa komet ini memiliki koma memanjang yang mengarah ke arah matahari,” jelas penelitian yang ditulis oleh astronom Harvard, Avi Loeb dan Eric Keto.
Anti-Tail yang Tidak Lazim
Menurut Loeb, “anti-tail” yang diamati pada 3I/ATLAS bukan hanya ilusi optik seperti yang sering terjadi. Jason Wright, profesor astronomi di Penn State, menambahkan bahwa meskipun anti-tail bukan hal yang sepenuhnya baru, 3I/ATLAS menunjukkan karakteristik yang jarang terlihat sebelumnya.
Perkembangan Komet
Dalam pengamatannya, tim menemukan bahwa bentuk komet ini telah berubah dari tampilan awal yang menunjukkan “kipas debu” menghadap matahari menjadi didominasi oleh ekor debu yang mengarah menjauh dalam waktu yang lebih lama. “Pada bulan September, struktural anti-tail mulai berkembang menjadi ekor,” ujar tim observasi.
Data Penting Dalam Studi 3I/ATLAS
Para peneliti mencatat bahwa komet ini telah kehilangan sekitar 2 juta ton massa sejak bulan Juli, yang merupakan sekitar 0,00005% dari total massanya yang diperkirakan 33 miliar ton. Observasi lebih lanjut menjelang perihelion pada tahun 2025 sangat penting untuk memahami aktivitas komet ini dan lingkungan asalnya.
Teori tentang Asal Usul Komet
Dalam sebuah makalah terpisah, Loeb mengajukan kemungkinan bahwa perubahan dari anti-tail menjadi tail menunjukkan bahwa objek ini dapat memiliki sifat teknologi. “Jika objek ini memang merupakan pesawat luar angkasa yang sedang memperlambat kecepatan, transisi dari anti-tail ke tail akan sangat diharapkan menjelang perihelion,” katanya.
Sementara sebagian besar astronom, termasuk NASA dan SETI, menunjukkan kepercayaan bahwa 3I/ATLAS adalah objek alami, proses pengamatan di masa mendatang di bulan Desember 2023 akan membantu menjelaskan fenomena ini lebih lanjut sebelum objek ini meninggalkan sistem solar.
Makalah terkait ini masih dalam proses peer-review dan dapat diakses melalui server preprint arXiv.