Headline24jam.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengadakan pertemuan dengan lima gubernur Papua di Jakarta pada Kamis, 23 Oktober 2025. Pertemuan ini bertujuan membahas percepatan proyek infrastruktur di wilayah Papua.
Peserta Pertemuan
Lima gubernur yang menghadiri pertemuan tersebut adalah:
- Gubernur Papua, Mathius D. Fakhiri
- Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipa
- Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan
- Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo
- Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu
Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, tidak dapat hadir dan diwakili.
Fokus Pembahasan
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara dan Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Velix Vernando Wanggai. AHY memimpin rapat yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dan berlangsung selama satu jam.
Dalam diskusi tersebut, terdapat empat poin utama yang menjadi fokus:
- Pengembangan kawasan strategis dan ekonomi baru.
- Percepatan pembangunan infrastruktur Jalan Trans Papua.
- Integrasi konektivitas udara dan laut untuk logistik.
- Pengembangan kawasan permukiman dan transmigrasi di koridor Trans Papua.
Arahan Pembangunan Papua
AHY menjelaskan bahwa empat agenda besar ini tidak dapat diselesaikan dalam satu pertemuan. Namun, pertemuan ini memberikan gambaran luas tentang arah pembangunan Papua ke depan. Ia menyatakan mendapat arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar menjadikan Papua sebagai prioritas dalam pemerataan pembangunan nasional.
“Harga satu sak semen di Papua Pegunungan masih mencapai Rp 1-1,5 juta. Ini merupakan beban berat bagi masyarakat,” ungkap AHY, menyoroti tingginya biaya logistik yang berpengaruh pada harga kebutuhan.
Infrastruktur dan Kesejahteraan
AHY menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur dasar, termasuk perumahan dan kawasan transmigrasi, yang akan berorientasi pada aspek ekonomi dan martabat masyarakat Papua.
“Masyarakat tidak hanya perlu akses ekonomi yang baik, tetapi juga harus merasakan manfaat kekayaan alam yang ada di tanah Papua,” tegasnya.
Kolaborasi untuk Kesejahteraan
Kolaborasi antar-pemangku kepentingan dinilai krusial dalam merumuskan solusi bagi kesejahteraan masyarakat Papua. AHY menekankan bahwa kesejahteraan dan keadilan adalah fondasi stabilitas politik dan keamanan di wilayah tersebut.
“Jika kesejahteraan dan keadilan terwujud, maka keamanan dan stabilitas politik akan terjaga dengan sendirinya,” pungkasnya.
Felix Wanggai menambahkan bahwa pertemuan ini merupakan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk percepatan pembangunan di Papua.
Bergabunglah dalam Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update” untuk mendapatkan berita terbaru dan penting lainnya.