Headline24jam.com – Transisi penyelenggaraan haji dari Kementerian Agama (Kemenag) ke Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) dipandang menimbulkan potensi masalah yang signifikan. Pihak terkait di DPR mengingatkan pentingnya langkah antisipatif agar persiapan haji 2026 dapat dilaksanakan dengan baik.
Sinergi antara Kemenag dan Kemenhaj
Anggota Komisi VIII DPR, Haeny Relawati Rini Widyastuti, menekankan perlunya kolaborasi cepat antara Kemenhaj dan Kemenag. Hal ini bertujuan agar transisi tidak memicu gangguan yang dapat memengaruhi persiapan pelaksanaan haji mendatang. Haeny mencatat pentingnya waktu dalam mengelola persiapan, yang menyisakan hanya enam bulan hingga pelaksanaan.
Tantangan dalam Persiapan Haji 2026
Dalam proses transisi ini, terdapat tiga tantangan utama yang perlu diatasi. Pertama, tantangan waktu dan tekanan operasional akibat waktu yang terbatas. Kemenhaj harus melaksanakan berbagai proses, mulai dari tender hingga pengembangan institusi secara bersamaan.
Kedua, tantangan kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM). Kemenhaj diharapkan membangun struktur birokrasi baru dan merekrut SDM yang kompeten. Haeny menekankan pentingnya transfer pengetahuan dari Kemenag, yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam tata kelola haji.
Pentingnya Transfer Pengetahuan
Haeny mengingatkan bahwa tanpa adanya mekanisme transfer pengetahuan yang jelas, pengalaman dan pengetahuan Kemenag bisa hilang begitu saja. Oleh karena itu, Kemenhaj perlu memulai dari dasar, yang akan memperlambat proses pengelolaan.
Risiko terhadap Kualitas Layanan
Setiap keterlambatan sekecil apapun dapat berdampak pada kesiapan penyelenggaraan haji, berpotensi mengganggu kualitas layanan bagi 221.000 jemaah haji. Dengan tantangan yang ada, sinergi dan kolaborasi antar lembaga menjadi kunci untuk memastikan kelancaran pelaksanaan haji ke depan.
Dengan demikian, persiapan menyeluruh dan kerjasama yang solid diperlukan untuk menghadapi tantangan ini dan memastikan pelaksanaan haji 2026 sesuai harapan.
Dapatkan berita terbaru dan menarik lainnya di Google News dan bergabunglah dengan Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update” untuk update berita pilihan setiap hari.