Headline24jam.com – Simon Jordan, mantan pemilik Crystal Palace dan pundit talkSPORT, menegaskan bahwa satu-satunya cara realistis bagi Sheffield Wednesday untuk keluar dari masalah keuangan di bawah kepemilikan Dejphon Chansiri adalah dengan memasuki status administrasi. Penegasan ini muncul setelah bulan-bulan sulit bagi klub, di mana mereka mengalami penundaan pembayaran gaji kepada pemain dan staf serta menghadapi larangan bertransaksi di pasar transfer.
Sheffield Wednesday saat ini mengalami masalah besar, termasuk larangan untuk membayar biaya transfer selama tiga jendela transfer ke depan. Selain itu, klub juga berada di bawah lima embargo transfer akibat pelanggaran lainnya. Dalam beberapa minggu terakhir, muncul kabar bahwa HMRC (Her Majesty’s Revenue and Customs) menyiapkan petisi winding-up terkait utang sebesar £1 juta. Meskipun Chansiri sebelumnya berusaha untuk menghindari jalur administrasi, akumulasi masalah keuangan nampaknya telah membuatnya menyerah.
Pada pagi Jumat, berita terbaru menyatakan bahwa Sheffield Wednesday telah mengajukan permohonan untuk administrasi. Meskipun dokumen yang diajukan belum disegel, konfirmasi resmi diharapkan segera. Berdasarkan aturan EFL, pengajuan ini akan berakibat pada pengurangan 12 poin yang akan mengakibatkan klub terdegradasi menjadi -6 poin di klasemen Championship, memisahkan mereka 15 poin dari keselamatan.
Penasihat Keuangan Terjun ke Proses Administrasi
Menghadapi kondisi krisis ini, Sheffield Wednesday kini telah menunjuk Begbies Traynor sebagai penasihat untuk membantu mereka melalui proses administrasi. Perusahaan ini memiliki pengalaman dalam menangani kasus yang sama di klub-klub seperti Wigan Athletic dan Blackpool. Namun, perlu dicatat bahwa stadion Hillsborough, yang dimiliki Chansiri, tidak akan terlibat dalam proses administrasi, hal ini bisa mempersulit kemungkinan akuisisi klub di masa depan.
Meskipun begitu, ada banyak pihak yang masih tertarik untuk membeli Sheffield Wednesday, termasuk mantan co-owner Crystal Palace, John Textor, mantan pemilik Newcastle United, Mike Ashley, dan pengusaha David Richards. Administrasi dapat mempermudah mereka untuk mencapai kesepakatan terkait kepemilikan klub.
Harapan di Tengah Krisis
Meskipun Jordan mengakui bahwa administrasi bukanlah hasil yang ideal dan bisa menimbulkan konsekuensi serius, ia percaya bahwa ini adalah langkah terbaik untuk membantu Sheffield Wednesday keluar dari situasi sulit di bawah Chansiri. Jordan berpendapat bahwa, untuk menjalankan klub selama sisa musim ini, minimal dibutuhkan dana sebesar £10 juta.
“Siapa yang akan membayar itu? Satu-satunya cara adalah dengan masuk ke administrasi, menangani beberapa kreditor, yang terdengar menyedihkan, namun ini adalah realitas bisnis,” ujarnya di talkSPORT. Dia juga mencatat pentingnya menggerakkan Chansiri agar menyadari potensi ancaman dari regulator, yang dapat memengaruhi masa depan klub.
Lebih lanjut, Jordan berkeyakinan bahwa meskipun solusinya mungkin sulit, Sheffield Wednesday akan akhirnya pulih dari masalah ini. “Saya percaya Sheffield Wednesday, seperti yang saya yakini pada Reading, akan melewati masa ini meskipun harus menghadapi beberapa kerugian,” ujarnya.
Respon Fans terhadap Administrasi
Dalam kondisi normal, ancaman administrasi biasanya akan menimbulkan kecemasan di kalangan pendukung, namun dengan Chansiri yang tidak menunjukkan minat untuk bernegosiasi dengan calon pembeli, banyak penggemar menunjukkan bahwa administrasi mungkin menjadi satu-satunya cara untuk memaksa pemilik yang tidak populer ini untuk menjual klub.
Di tengah meningkatnya tekanan untuk menjual dan utang yang terus bertambah, keputusan Chansiri untuk memasukkan Sheffield Wednesday ke dalam administrasi tampaknya merupakan pilihan yang bijak. Meskipun ini akan berakibat pada pengurangan 12 poin yang hampir pasti membawa mereka terdegradasi ke League One, langkah ini setidaknya memberikan harapan baru bagi para pend supporter untuk memulai kembali dengan kepemilikan baru pada musim depan.
Krisis ini bukan hanya sekadar masalah keuangan, tetapi juga mencerminkan tantangan yang lebih besar di dalam klub sepak bola. Ketika klub terjebak dalam masalah serupa, tantangan tersebut sering kali dapat memicu respon dari penggemar dan komite untuk bertindak demi masa depan klub. Keputusan untuk masuk ke administrasi mungkin terlihat sebagai langkah mundur, tetapi bisa jadi merupakan langkah pertama menuju pemulihan yang lebih sehat di masa depan.
Kondisi saat ini mengharuskan semua pihak yang terlibat, dari pemilik hingga pemain dan penggemar, untuk berkolaborasi dan mencari solusi yang akan membawa Sheffield Wednesday kembali ke jalur yang benar.
Prospek di Masa Depan
Menyusul pengumuman tentang permohonan administrasi, harapan untuk Sheffield Wednesday kini tergantung pada kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah yang ada dan menjalin kesepakatan dengan calon pembeli. Meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi, langkah ini bisa menjadi titik balik bagi klub jika dikelola dengan baik.
Penggemar, yang selama ini telah menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kepemilikan saat ini, mungkin mendapatkan kesempatan untuk melihat perubahan positif di horizon. Jika semua berjalan sesuai rencana, Sheffield Wednesday bisa menjalin masa depan yang lebih cerah, di mana harapan untuk kembali ke tingkat tertinggi Football League dapat terwujud.
Headline SEO (H1): Sheffield Wednesday Ajukan Permohonan Administrasi, 12 Poin Dikenakan
Meta description: Sheffield Wednesday berencana masuk administrasi untuk menyelesaikan masalah keuangan, dengan pengurangan 12 poin yang berisiko membawa mereka terdegradasi.