Headline24jam.com – Sheffield Wednesday, klub sepak bola Inggris yang berjuang secara finansial, telah resmi masuk ke dalam keadaan administrasi pada Jumat lalu. Keputusan ini diambil oleh pemilik klub, Dejphon Chansiri, setelah percobaan negosiasi untuk menjual klub kepada pemilik yang lebih kredibel tidak berhasil. Masalah keuangan yang terus memburuk dan tekanan dari kreditor menjadi pendorong utama langkah tersebut, di tengah ancaman pemberian petisi penutupan akibat utang yang belum terbayar senilai £1 juta.
Dalam sebuah pernyataan, pihak klub menyampaikan bahwa situasi yang sulit ini datang setelah berbagai upaya dilakukan untuk menyelesaikan penjualan klub. “Sayangnya, upaya tersebut tidak dapat diselesaikan, dan kami sedang menghadapi tekanan meningkat dari kreditor,” ungkap pernyataan resmi dari klub. Negosiasi dengan beberapa pihak yang tertarik untuk mengambil alih klub tidak membuahkan hasil, mendorong Chansiri untuk mengambil langkah drastis ini.
Protes Dari Pendukung
Kebangkitan protes dari para pendukung menjadi latar belakang penting dalam narasi ini. Sepanjang musim ini, banyak fans Sheffield Wednesday yang telah melakukan aksi protes terhadap Chansiri, termasuk dengan cara memboikot pertandingan serta tidak membeli makanan, minuman, dan merchandise di dalam stadion. Dampaknya terlihat jelas, dengan rata-rata jumlah penonton di kandang menurun sekitar 35% dari musim lalu, dari lebih dari 26.000 menjadi hanya sekitar 17.000. Hal ini berkontribusi pada penurunan pendapatan yang semakin memperburuk kondisi finansial klub.
Dalam konteks ini, semakin banyak suara yang menyuarakan keinginan untuk mengakhiri kepemilikan Chansiri, yang selama ini dianggap tidak memberikan dampak positif bagi klub. Rasa optimisme mulai muncul di kalangan pendukung, terutama setelah kursi yang menyimpan nama Chansiri mulai dihapus dari Stadion Hillsborough, menandakan akhir dari masa kepemilikannya.
Status Stadion dan Penurunan Poin
Sebagai tambahan, ada kekhawatiran bahwa Chansiri masih dapat mempertahankan kendali atas Stadion Hillsborough karena kepemilikannya terpisah melalui sebuah perusahaan bernama Sheffield 3 Limited. Namun, berita baiknya adalah bahwa perusahaan pemilik stadion juga telah dimasukkan ke dalam administrasi, memungkinkan klub dan stadion dipasarkan bersama-sama kepada calon pembeli.
Pihak EFL juga telah mengumumkan bahwa Sheffield Wednesday akan menerima pengurangan otomatis 12 poin akibat status administrasi ini. Meskipun klub sudah berada di dasar klasemen Championship, pengurangan poin ini membuat mereka kini berada di angka minus enam, selisih 15 poin dari posisi aman.
Proses Administrasi Dikelola Oleh Begbies Traynor
Proses administrasi kini diambil alih oleh Begbies Traynor, dengan Julian Pitts, Paul Stanley, dan pendukung klub Kris Wigfield ditunjuk sebagai administrator bersama. Wigfield menjelaskan, “Kami bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan kreditor dan memastikan Sheffield Wednesday dapat terus beroperasi sambil mencari pemilik baru secepat mungkin.”
Dikatakannya bahwa klub telah mengalami kerugian besar selama bertahun-tahun, yang sebelumnya dibiayai oleh Chansiri. Tekanan finansial yang meningkat menyebabkan pemilik mengambil keputusan ini. “Kami bisa memasarkan klub dan stadion secara bersamaan, yang merupakan berita baik untuk para pendukung,” ujarnya.
Harapan bagi Masa Depan
Meski administrasi bukanlah berita baik, banyak pendukung merasakan optimisme baru seiring dengan berakhirnya kendali Chansiri. Para penggemar diimbau untuk kembali ke Hillsborough guna mendukung tim dengan membeli tiket dan merchandise. “Pendapatan tambahan sangat penting untuk membantu menstabilkan klub dan mendukung pemain serta staf yang setia sembari kami terus mencari calon pembeli yang sesuai,” kata Wigfield.
Stanley juga menekankan pentingnya pendapatan matchday untuk memenuhi biaya operasional klub sehari-hari. “Kami akan bekerja sama dengan Trust Pendukung untuk memastikan bahwa klub berada di tangan pemilik yang layak dan memiliki finansial yang baik dalam waktu dekat.”
Rekam Jejak Chansiri dan Tantangan ke Depan
Sheffield Wednesday kini harus menghadapi konsekuensi dari pengelolaan yang buruk selama masa Chansiri memimpin. Selain pengurangan poin, klub juga harus berurusan dengan larangan transfer yang masih berlaku, serta beberapa embargo transfer yang telah berlaku. Namun, dengan adanya sinyal-sinyal positif, diharapkan pemilik baru dalam waktu dekat dapat membawa harapan baru bagi para pendukung yang telah lama menderita.
Klub yang memiliki sejarah panjang ini berharap untuk mengubah lembaran baru dalam masa-masa mendatang, menantikan pengelolaan yang lebih baik dan kestabilan finansial yang diharapkan akan membawa mereka kembali ke jalur yang benar. Para penggemar Sheffield Wednesday kini memiliki alasan untuk menantikan masa depan yang lebih cerah setelah berakhirnya era Chansiri.
• Headline SEO (H1): Sheffield Wednesday Resmi Masuk Administrasi, Perubahan yang Diharapkan dari Pemilik Baru
• Meta description: Sheffield Wednesday masuk administrasi setelah gagal negosiasi takeover, menimbulkan harapan baru bagi pendukung klub pasca era Dejphon Chansiri.