Headline24jam.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak ke pabrik Aqua di Kabupaten Subang pada Jumat (24/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, terungkap bahwa sumber air Aqua berasal dari sumur bor bawah tanah, bukan dari mata air pegunungan seperti yang selama ini diyakini oleh masyarakat.
Temuan Mengejutkan
Dedi Mulyadi terlibat dialog dengan karyawan pabrik saat menelusuri area pabrik. Ia menanyakan tentang bangunan yang dilihatnya, dan seorang karyawan menjelaskan bahwa itu adalah bangunan sumur produksi. Pada saat itulah, Dedi Mulyadi menanyakan dari mana sumber airnya, dan jawaban yang diterima mengejutkan: air diambil dari dalam tanah.
Proses Pengambilan Air
Gubernur menanyakan lebih lanjut mengenai metode pengambilan air. Karyawan menjelaskan bahwa air diperoleh melalui pengeboran, berbeda dari apa yang selama ini dipahami sebagai mata air alami. “Oh, airnya dari bawah tanah, bukan air permukaan? Air bawah tanahnya ngambil sumbernya dari?” tanya Dedi Mulyadi. “Dari dalam, di bor Pak,” jawab ibu tersebut, membenarkan kekhawatiran Gubernur.
Kekhawatiran Dampak Lingkungan
Dedi Mulyadi mengungkapkan kekhawatiran mengenai dampak pengambilan air tanah secara masif terhadap lingkungan, termasuk kemungkinan pergeseran tanah dan longsor. Ia juga meminta kejelasan tentang kedalaman sumur yang digali perusahaan. “Berarti kategorinya sumber pompa dalam, berarti izinnya provinsi dong kalau bawah tanah?” tanyanya, dan staf Aqua menjawab bahwa mereka memiliki sumur dengan kedalaman 60 meter dan 102 meter.
Keseimbangan Lingkungan
Gubernur mengingatkan bahwa pengambilan air tanah dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan seperti banjir. Ia mencontohkan kawasan Kaso Malang yang dulunya tidak pernah banjir namun kini sering mengalami hal itu. “Gak nuduh di sini gak, ini mah saya lagi mikir,” ujarnya.
Upaya Penelitian Lingkungan
Menanggapi kekhawatiran gubernur, seorang karyawan pabrik Aqua menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan lembaga akademik untuk penelitian tentang dampak lingkungan dari kegiatan mereka. Ini menunjukkan perhatian perusahaan terhadap isu-isu yang berhubungan dengan lingkungan.
Gubernur Dedi Mulyadi di akhir kunjungan menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan produksi dan keberlanjutan lingkungan. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa penggunaan sumber daya alam harus dilakukan dengan bijak.