Headline24jam.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyatakan bahwa keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait Indonesia bukanlah keputusan final. Sebelumnya, IOC memberikan peringatan kepada Indonesia atas pemboikotan delegasi Israel untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.
Ruang Dialog Masih Terbuka
Erick menekankan bahwa pemerintah masih terbuka untuk berdialog dan mencari solusi yang terbaik agar dunia olahraga Indonesia tetap aktif di tingkat internasional. Ia mengatakan, “Surat dari IOC itu belum merupakan keputusan akhir. Isinya masih berupa imbauan dan rekomendasi.”
Respons Terhadap Peringatan IOC
Keputusan Indonesia untuk memboikot delegasi Israel dianggap sebagai pencampuran politik dan olahraga. IOC merespons dengan menunda komunikasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan mengingatkan federasi olahraga internasional mengenai risiko menggelar acara di Indonesia. Namun, Erick berpendapat bahwa keputusan tersebut belum mengikat.
Pembelaan Terhadap Kebijakan Indonesia
Menanggapi situasi ini, Erick menegaskan bahwa sikap Indonesia bukan merupakan bentuk diskriminasi. “Ini bagian dari menjaga martabat bangsa sesuai UUD 1945,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sikap tersebut sejalan dengan komitmen politik luar negeri Indonesia yang mendukung perdamaian global.
Komitmen Terhadap Olahraga Nasional
Erick memastikan bahwa meskipun ada isu sanksi dari IOC, aktivitas olahraga nasional akan tetap berjalan. Pemerintah berkomitmen untuk mengikuti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, tanpa menghentikan pengiriman atlet ke ajang internasional.
Proses Selektif dalam Pengiriman Atlet
Proses pengiriman atlet ke ajang internasional akan dilakukan dengan lebih selektif. “Ke depan, hanya atlet terbaik yang dikirim,” tegas Erick, yang berharap olahraga dapat menjadi duta bangsa.
Mendorong Diplomasi
Menutup pernyataannya, Erick menyerukan dukungan kepada langkah diplomasi yang diambil pemerintah. “Kita hadapi ini dengan kepala dingin. Indonesia bangsa besar. Kita bisa menyelesaikan persoalan ini lewat diplomasi,” tambahnya.
Dengan pernyataan tersebut, Erick menggarisbawahi pentingnya menjaga prinsip dan kehormatan bangsa dalam menghadapi tantangan di dunia olahraga.
[DNU]