Headline24jam.com – NASA berencana mengirim misi Artemis III untuk mengembalikan manusia ke Bulan pada pertengahan 2027. Misi ini akan memanfaatkan pesawat luar angkasa Orion yang diluncurkan menggunakan Space Launch System, yang kemudian akan berfungsi sebagai titik pertemuan dengan SpaceX Starship di orbit bulan. Dua astronaut direncanakan akan melakukan perjalanan ke permukaan Bulan menggunakan Starship. Namun, perkembangan ini diragukan dapat terwujud seiring adanya perselisihan publik antara CEO SpaceX, Elon Musk, dan pejabat NASA yang saat ini dijabat oleh Sean Duffy.
Tantangan Misi Artemis III
Setiap kali menjelajahi luar angkasa, tantangan selalu ada, terutama dalam upaya mencapai standar keselamatan yang diharapkan masyarakat untuk misi NASA. Berbeda dengan misi Apollo, Artemis ditujukan untuk meningkatkan kehadiran manusia di Bulan, yang memerlukan lebih banyak persiapan dan kerja keras.
Awalnya, misi pendaratan Bulan direncanakan pada 2024 dan kemudian dijadwalkan ulang beberapa kali, termasuk ke tahun 2025 dan 2026. Perubahan terbaru menetapkan target pada akhir 2024, namun laporan dari Government Accountability Office lebih dari setahun yang lalu memperkirakan kemungkinan penundaan hingga 2028.
Masalah pada Starship
Salah satu alasan utama penundaan ini adalah masalah yang dihadapi SpaceX dengan Starship, yang mengalami beberapa ledakan dalam serangkaian uji coba. Meskipun uji coba terbaru berhasil, jadwal yang diharapkan masih belum terpenuhi. “Transfer propelan dari Starship ke Starship sangat penting untuk misi pendaratan manusia Artemis III dan IV,” ungkap seorang juru bicara NASA kepada IFLScience.
NASA juga menekankan bahwa demostrasi transfer propelan merupakan bagian dari serangkaian uji dan desain yang kritis untuk memastikan keselamatan astronaut dan keberhasilan misi.
Pencarian Mitra Baru
Sean Duffy, dalam sebuah penampilan di televisi, mengungkapkan bahwa NASA sedang mempertimbangkan untuk bekerja dengan mitra baru untuk Artemis III, menanggapi keterlambatan dari SpaceX. “Kami berada dalam perlombaan melawan China,” katanya dalam wawancara dengan CNBC. “Saya akan membuka kontrak dan membiarkan perusahaan luar angkasa lainnya bersaing dengan SpaceX.”
Duffy, yang merupakan mantan juru bicara pemerintah pada era Trump, menekankan bahwa misi ke Bulan harus terwujud sebelum Januari 20, 2029, bertepatan dengan pelantikan presiden AS berikutnya.
Menimbang Pilihan
Sementara SpaceX menghadapi keterlambatan, Blue Origin, perusahaan yang dipimpin oleh Jeff Bezos, menjadi kandidat utama untuk mengambil alih jika kerjasama dengan SpaceX tidak terwujud. Meskipun Blue Moon, pendarat manusia milik Blue Origin, direncanakan siap pada tahun 2030, belum ada kepastian apakah mereka bisa mempercepat proses untuk memenuhi tenggat waktu Artemis III.
Kesimpulan
Dengan waktu yang tersisa tiga setengah tahun menuju pendaratan Bulan, masih ada peluang untuk mencapai target tersebut. Namun, semua pihak perlu memastikan bahwa pengujian berjalan lancar. Misi Artemis II, yang akan membawa empat astronaut—Reid Wiseman, Victor Glover, Christina Koch, dan Jeremy Hansen—melakukan penerbangan mengelilingi Bulan untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima dekade, akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan misi Artemis III.