Headline24jam.com – Lebih dari 100 penyidik kini dikerahkan untuk mengusut kasus pencurian perhiasan berharga di Museum Louvre, Paris. Pencurian ini terjadi pada 19 Oktober, di mana sembilan perhiasan dari koleksi Napoleon dan permaisuri dicuri oleh pelaku yang belum teridentifikasi.
Pengembangan Penyidikan
Jaksa Paris, Laure Beccuau, menjelaskan bahwa tim investigasi awalnya terdiri dari 60 penyidik. Namun, jumlah ini telah meningkat menjadi 100 penyidik sejak kasus ini terungkap. Tim penyidik akan terus bekerja hingga semua detail terungkap dan pelaku tertangkap.
Pengumpulan Bukti
Pihak forensik telah mengumpulkan lebih dari 150 sampel DNA, sidik jari, serta bukti fisik lainnya. Saat ini, semua bukti tersebut sedang dalam proses analisis. Selain itu, rekaman pengawasan juga sedang ditinjau untuk mengidentifikasi lokasi dan rute pelarian pelaku.
Rincian Pencurian
Museum Louvre telah dibuka kembali untuk pengunjung pada 22 Oktober, dua hari setelah pencurian. Pencuri berhasil mengakses museum dengan memotong kaca jendela menggunakan alat gerinda dan melarikan diri dengan skuter.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez, menyebutkan bahwa para pelaku mungkin merupakan warga negara asing. Le Parisien melaporkan bahwa aksi tersebut dilakukan oleh kelompok beranggotakan empat orang, di mana dua di antaranya terlibat langsung dalam pembobolan museum.
Kendaraan yang Digunakan
Menurut Beccuau, alat pemetik ceri yang digunakan dalam pelaksanaan pencurian tersebut sebelumnya dicuri pada 10 Oktober di kawasan Louvre, Val-d’Oise. Penyidik saat ini masih melacak keberadaan kendaraan itu di antara tanggal pencurian dan perampokan di Museum Louvre.
Kasus ini masih dalam penanganan pihak berwenang, dan pelaku diharapkan segera tertangkap.