Headline24jam.com – Riset dari NYDIG menunjukkan Bitcoin tidak dapat diandalkan sebagai pelindung inflasi, tetapi berfungsi sebagai indikator likuiditas yang dipengaruhi oleh tren melemahnya dolar AS dan pergeseran kebijakan moneter. Penelitian ini mencatat bahwa meski korelasi Bitcoin dengan ukuran inflasi lemah dan tidak konsisten, harga Bitcoin sering kali sejalan dengan emas saat suku bunga turun dan pasokan uang meningkat.
Bitcoin dan Peran sebagai Pelindung Inflasi
Data dari NYDIG menantang narasi “emas digital” dengan menunjukkan bahwa hubungan antara harga Bitcoin dan metrik inflasi seperti CPI tidak selalu kuat atau dapat diandalkan. Meskipun Bitcoin memiliki suplai tetap 21 juta koin, kinerjanya lebih dipengaruhi oleh faktor makroekonomi lainnya seperti kekuatan mata uang dan kondisi likuiditas.
Korelasi Bitcoin dengan Dolar AS dan Emas
Bitcoin menunjukkan korelasi terbalik dengan dolar AS, mirip dengan emas. Menurut Greg Cipolaro, kepala penelitian global di NYDIG, saat dolar melemah, baik Bitcoin maupun emas cenderung mengalami peningkatan nilai. Ia menyoroti bahwa meski hubungan ini lebih baru bagi Bitcoin dan sedikit kurang konsisten dibandingkan dengan emas, dampaknya terhadap pasar diperkirakan akan meningkat seiring dengan adopsi institusional yang lebih ekspansif.
Dampak Suku Bunga dan Likuiditas
Suku bunga memainkan peran penting dalam pergerakan harga Bitcoin. Cipolaro mengungkapkan bahwa ekspansi pasokan uang, yang mengisyaratkan kebijakan moneter yang lebih longgar, menunjukkan korelasi positif yang konsisten dengan Bitcoin selama bertahun-tahun. Selama periode pelonggaran kuantitatif, Bitcoin menguntungkan di samping aset berisiko lainnya, menandakan pergeseran dari pelindung inflasi murni menjadi pengukur likuiditas di pasar finansial.
Kesimpulan
Berdasarkan temuan NYDIG, Bitcoin tidak efektif sebagai pelindung inflasi, melainkan lebih sebagai indikator likuiditas yang dipengaruhi oleh kondisi dolar AS dan kebijakan moneter. Greg Cipolaro menggarisbawahi bahwa Bitcoin kini berfungsi sebagai barometer likuiditas, menunjukkan pentingnya pemantauan terhadap dinamika pasar dan tren likuiditas untuk investor di tahun 2025 dan seterusnya.