Headline24jam.com – Tak banyak yang tahu, kisah cinta Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan dimulai dengan cara yang unik di antrean kamar mandi saat mereka kuliah di Universitas Harvard. Dalam wawancara baru-baru ini untuk acara The Job Interview yang tayang di The Wall Street Journal pada Sabtu, 26 Oktober, Chan mengenang pertemuan pertama mereka di sebuah pesta yang penuh keceriaan.
Pertemuan Romantis di Antrean Kamar Mandi
“Kami bertemu saat antre kamar mandi di sebuah pesta di Harvard,” ungkap Priscilla Chan, seraya tersenyum menikmati kenangan tersebut. Momen awal yang sederhana ini kemudian membawa mereka pada hubungan yang semakin erat, berujung pada pernikahan dan kolaborasi dalam filantropi.
Awal yang Tak Mudah
Namun, jalan cinta mereka tidak selalu mulus. Priscilla mengaku sempat ragu untuk memulai hubungan dengan Zuckerberg, terutama saat dia mengetahui bahwa pria yang kini menjadi suaminya sedang berurusan dengan pihak kampus. “Saya sempat khawatir. Banyak orang berjuang keras untuk bisa masuk Harvard, sementara dia hampir dikeluarkan. Itu jelas jadi red flag,” katanya sambil tertawa.
Meski ada keraguan, kepercayaan dan dukungan Zuckerberglah yang akhirnya membuat Chan yakin untuk melanjutkan hubungan mereka. “Mark selalu mendukung saya, selalu percaya pada saya,” ujarnya.
Cinta yang Tumbuh Bersama
Menurut Chan, hubungan mereka jauh dari gambaran romantis yang sempurna. Keduanya berkomitmen untuk saling mendukung, tumbuh bersama, dan menghadapi setiap tantangan. “Kami bisa bertahan karena kami berusaha keras untuk saling hadir satu sama lain,” tambahnya, menekankan pentingnya keterlibatan dalam pernikahan.
Kini, pasangan ini tidak hanya dikenal karena kisah cinta mereka, tetapi juga kontribusi besar di bidang filantropi melalui Chan Zuckerberg Initiative (CZI). Organisasi ini didirikan untuk mendukung penelitian ilmiah dan pendidikan, dengan proyek terkini yang mengembangkan model sel virtual dan sistem kekebalan tubuh untuk memahami bagaimana tubuh merespons penyakit.
Kontribusi Filantropi yang Menginspirasi
CZI menggunakan teknologi terkini seperti big data dan kecerdasan buatan untuk menciptakan inovasi yang dapat membantu kesehatan manusia. “Kami berkomitmen menyumbangkan 99 persen saham kami di Meta, yang bernilai sekitar 45 miliar dolar AS,” kata Chan, menjelaskan niat tulus mereka dalam misi kemanusiaan ini.
Bagi Priscilla, proyek ini sangat berarti. Sebagai seorang dokter, ia selalu menginginkan pengobatan yang lebih baik untuk penyakit serius. “Kalau pun kami gagal, setidaknya kami telah melakukan sesuatu yang luar biasa, bukan hanya bermain aman,” ujarnya dengan optimisme.
Menggambarkan semangat kolaborasi mereka dalam CZI, Chan menyatakan, “Saya ingin merasa optimis terhadap dunia.” Kisah cinta Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan membuktikan bahwa pertemuan sederhana pun dapat membawa pada perjalanan yang luar biasa, baik dalam cinta maupun dalam pengabdian kepada masyarakat.