Headline24jam.com – Peneliti di Osaka Metropolitan University, Jepang, mengumumkan kemajuan signifikan dalam pengobatan fibrosis hati yang mungkin dapat menghentikan dan bahkan membalikkan kondisi tersebut. Melalui penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy, mereka menemukan bahwa ekstrak pigmen dari pohon henna, Lawsonia inermis, dapat menjadi kandidat obat yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini.
Latar Belakang Fibrosis Hati
Fibrosis hati terjadi akibat penumpukan jaringan parut yang berlebihan akibat cedera kronis pada hati. Proses ini biasanya berlangsung dalam waktu yang lama, dipicu oleh berbagai faktor seperti infeksi, penyakit autoimun, dan konsumsi alkohol. Jika tidak ditangani, fibrosis dapat berkembang menjadi sirosis, yang berujung pada kanker hati.
Metode Penelitian
Tim peneliti melakukan penyaringan terhadap lebih dari 1.800 senyawa untuk menentukan mana yang mampu berinteraksi langsung dengan sel-sel stellate hati (HSCs), yang merupakan penyebab utama pembentukan jaringan parut. Dengan pendekatan ini, mereka menjumpai komponen lawsone dari henna yang menunjukkan potensi besar.
Penggunaan Tradisional Henna
Henna telah digunakan secara luas dalam praktik budaya dan medis selama ribuan tahun. Dari pemakaian pada mumifikasi di Mesir kuno hingga seni mehndi di pernikahan, henna memegang peranan penting dalam berbagai tradisi.
Temuan Utama
Uji coba terhadap ekstrak lawsone menunjukkan kemampuannya dalam menghambat aktivitas HSCs, dengan catatan profil keamanan yang baik dan toksisitas rendah. Peneliti melanjutkan studi ini menggunakan model tikus, menemukan bahwa tikus yang menerima perawatan dengan lawsone menunjukkan pengurangan pada berbagai penanda fibrosis hati.
“Lawsone tidak hanya dapat mengurangi aktivasi HSCs, tetapi juga mendorong sel-sel ini kembali ke keadaan non-fibrotik,” ungkap Tsutomu Matsubara, Associate Professor di Departemen Anatomi dan Biologi Regeneratif.
Prospek Pengobatan
Matsubara menambahkan, “Kami saat ini sedang mengembangkan sistem penghantaran obat yang mampu menargetkan HSCs yang teraktivasi dan berharap dapat menjadikannya tersedia untuk pasien dengan fibrosis hati.” Dengan kemampuan untuk mengendalikan aktivitas fibroblast, termasuk HSCs, ada potensi besar untuk membatasi atau bahkan membalikkan efek dari fibrosis.
Studi ini membuka jalan bagi pendekatan terapeutik baru dalam pengobatan kondisi hati yang sering kali berujung pada komplikasi fatal. Rawatlah hati Anda dan ikuti perkembangan lebih lanjut dalam penelitian ini.