Headline24jam.com – Lebih dari 2 juta perempuan di seluruh dunia didiagnosa dengan kanker payudara menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2022. Di Indonesia, angka ini mengkhawatirkan dengan lebih dari 66 ribu kasus terdeteksi, menjadikan kanker payudara sebagai tantangan kesehatan yang besar bagi para perempuan di tanah air.
Kenapa Kesadaran Itu Penting?
Meskipun deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan, tingkat kesadaran perempuan untuk melakukan pemeriksaan diri masih sangat rendah. Seringkali, perempuan baru datang ke dokter saat gejala sudah parah. Ini menjadi alasan kuat mengapa bulan Oktober, yang diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia, dipenuhi dengan seminar dan edukasi.
Ayo Sadari Setelah Menstruasi!
Brand pembalut Charm bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) untuk meningkatkan kesadaran ini. Dalam programnya tahun ini, mereka mengedukasi lebih dari 1.000 mahasiswi dari berbagai universitas di Jakarta dengan tema “Ayo Sadari Setelah Menstruasi.” Dr. Agus Sutarman, yang turut menyampaikan materi, menekankan pentingnya pemeriksaan rutin.
“Kanker payudara menjadi jenis kanker nomor satu di Indonesia, tidak hanya menyerang usia lanjut, tapi juga generasi muda,” kata Dr. Agus. Ia menambahkan bahwa SADARI (periksa payudara sendiri) perlu dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi untuk memaksimalkan deteksi dini.
Menjadi Agen Perubahan
Program edukasi ini diharapkan mampu membentuk para mahasiswi menjadi agen perubahan dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini. Sri Haryani, Direktur Unicharm, juga menambahkan bahwa bagian dari kegiatan mereka adalah memberikan tips memilih pembalut yang sesuai untuk berbagai kebutuhan wanita.
Dengan semangat yang menggebu, diharapkan lebih banyak perempuan di Indonesia akan menyebarkan informasi ini, saling menjaga satu sama lain, terutama dalam hal kesehatan payudara. “Kesadaran dan pendidikan yang baik adalah awal dari pencegahan,” tutup Dr. Agus.
Dengan demikian, kesadaran akan kanker payudara yang lebih tinggi bisa menjadi kunci dalam mengurangi angka kasus di Indonesia. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan payudara kita!