Headline24jam.com – Fenomena langka yang dikenal sebagai “People Allergic To Me” atau PATM kini diperbincangkan di berbagai kalangan setelah beberapa tahun mengalami kesulitan dalam diagnosis dan penanganan. Penyakit ini dialami oleh individu yang, secara mengejutkan, menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang di sekitarnya. Menurut sejumlah korban dan peneliti, saat ini masih belum ada pengobatan yang efektif untuk kondisi ini. Terbaru, para ilmuwan mengidentifikasi toluena sebagai komponen atmosferik yang signifikan dalam skin gas orang-orang dengan PATM.
APA ITU “PEOPLE ALLERGIC TO ME”?
PATM adalah kondisi di mana penderitanya mengakibatkan reaksi alergi pada orang lain tanpa mengetahui penyebabnya. Seorang penderita berusia 23 tahun menyatakan kepada Sky News pada tahun 2024 bahwa “saya adalah alergen.” Bahkan, banyak ahli kesehatan awalnya menganggap kondisi ini terkait dengan masalah psikologis. Namun, informasi awal mengenai PATM muncul dari forum online sejak tahun 2007.
SEJARAH PENEMUAN PATM
Meskipun fenomena ini ada sejak lebih dari satu dekade, munculnya perhatian dari para profesional medis baru terjadi beberapa tahun yang lalu. Penelitian independen oleh Irene Gabashvili pada tahun 2017 memulai pembahasan mengenai PATM, mengaitkannya dengan Trimethylaminuria (TMAU), sebuah kondisi yang destinasinya membuat penderitanya mengeluarkan bau yang kuat.
PENYEBAB MISTERIUS DI BALIK PATM
Pada tahun 2023, sejumlah penelitian di Jepang menemukan hubungan antara PATM dan gas yang dihasilkan kulit. Kohji Mitsubayashi, seorang profesor di Tokyo Medical and Dental University, menjelaskan bahwa tubuh kita menghasilkan berbagai senyawa organik volatil (VOCs) yang bisa memberi informasi kesehatan. Sebagian daya detox tubuh dikeluarkan melalui kulit yang dapat menjadi indikator mengenai kondisi tertentu.
TOLUENA: SENYAWA YANG MENYEBABKAN REAKSI
Dalam studi yang diteliti, terungkap bahwa kadar toluena pada kulit penderitanya mencapai hampir 40 kali lipat dibandingkan orang sehat. Toluena, yang dikenal sebagai senyawa beracun, dapat mengiritasi sistem pernapasan, kulit, dan menyebabkan sejumlah efek samping berbahaya. Yoshika Sekine, profesor di Tokai University, menegaskan bahwa tubuh PATM kesulitan memetabolisme toluena, yang menyebabkan akumulasi zat ini.
TANTANGAN UNTUK PENGIDAP PATM
Saat ini, tak ada pengobatan spesifik yang tersedia untuk PATM. “Dengan PATM, dokter mengatakan bahkan jika Anda ingin dites, tidak ada diagnosis,” ungkap seorang penderita bernama Fahima. Beberapa berspekulasi bahwa perubahan pola makan, seperti mengurangi gula dan produk susu, mungkin dapat membantu. Namun, para peneliti masih mencari bukti konkret untuk mendukung teori tersebut.
IMPLIKASI KESEHATAN MENTAL
Kondisi PATM tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental penderitanya. Kebanyakan dari mereka merasa terasing, malu, dan bahkan depresi. “Ini menghancurkan Anda,” kata seorang pengidap. Tanpa diagnosis formal atau opsi pengobatan yang jelas, mereka dihadapkan pada kenyataan pahit yang menghambat kualitas hidup mereka.
Dengan banyaknya pertanyaan yang belum terjawab seputar PATM, harapan untuk solusi tetap tipis. Walaupun penelitian terbaru mulai mengungkap beberapa misteri, jalan menuju pemahaman dan pengobatan masih panjang.