Headline24jam.com – Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, ilmuwan berhasil menangkap gambar wilayah kutub Matahari. Misi Solar Orbiter dari Badan Antariksa Eropa (ESA) telah dimodifikasi untuk mengorbit dengan sudut tertentu dibandingkan dengan bidang Tata Surya, memberikan wawasan baru yang menarik. Observasi penting ini dilaporkan pada 2023, dan mengungkap beberapa kejutan signifikan mengenai medan magnet di kutub Matahari.
Penelitian Medan Magnet di Kutub Matahari
Astronom kini dapat mempelajari medan magnet di daerah kutub Matahari, yang sangat berperan dalam siklus aktivitas Matahari yang berlangsung selama sebelas tahun. Walaupun penting, aktivitas di kutub belum pernah diamati sedemikian rupa sebelumnya.
Sirkulasi Plasma di Hemisfer Matahari
Aktivitas magnetik solar ditandai oleh sirkulasi plasma di setiap hemisfer Matahari. Plasma dekat permukaan mengalir dari ekuator menuju kutub, sebelum kembali ke ekuator di dalam Matahari. Proses ini berdampak pada seluruh hemisfer, menjadikan kutub sebagai wilayah yang penting, meski sebelumnya hanya bisa diamati secara terbatas.
Observasi Solar Orbiter
Solar Orbiter mengubah paradigma tersebut. Kendaraan luar angkasa ini mampu melacak supergranul, yaitu sel plasma panas yang memisahkan permukaan Matahari. Supergranul ini memiliki ukuran dua hingga tiga kali lipat dari Planet Bumi dan, melalui konveksi plasma, mendorong garis medan magnet menuju tepinya, menciptakan jaringan magnetik yang kita amati.
Kejutan dari Kecepatan Plasma
Berdasarkan pengamatan sebelumnya, konsensus umum menunjukkan bahwa plasma dan medan magnet bergerak lebih lambat menuju kutub. Namun, pengamatan dari Solar Orbiter menunjukkan bahwa kecepatan migrasi plasma bisa mencapai 10–20 meter per detik, hampir secepat di lintang yang lebih rendah.
“Supergranul di kutub berfungsi sebagai penanda yang membuat komponen polar dari sirkulasi global Matahari terlihat untuk pertama kalinya,” ujar Lakshmi Pradeep Chitta, pemimpin kelompok riset di Max Planck Institute for Solar System Research (MPS) dan penulis utama studi ini.
Pentingnya Temuan Ini
Memahami gerakan plasma memberikan petunjuk penting tentang medan magnet secara global. Meskipun masih awal dan belum jelas apakah “konveyor magnet” Matahari benar-benar melambat di kutub, temuan baru ini menunjukkan betapa esensialnya observasi Solar Orbiter untuk memahami seluruh aspek Matahari.
“Untuk memahami siklus magnet Matahari, kita masih kurang pemahaman tentang apa yang terjadi di kutub. Solar Orbiter kini dapat memberikan bagian yang hilang dari teka-teki tersebut,” tambah Sami Solanki, Direktur MPS dan salah satu penulis bersama.
Publikasi Studi
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal The Astrophysical Journal Letters, menandai langkah maju dalam penelitian tentang fenomena yang mendasari aktivitas Matahari.