Headline24jam.com – Minggu pagi, masyarakat Majalengka, Jawa Barat, dikejutkan oleh gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 3,1. Gempa terjadi pada pukul 10.01 WIB, berlokasi di kedalaman 14 kilometer akibat aktivitas sesar aktif.
Informasi Mendetail tentang Gempa
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menyatakan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 6.84 LS dan 108.22 BT di wilayah Majalengka. “Gempa ini adalah jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif setempat,” ujarnya.
Berdasarkan laporan warga, getaran dirasakan di daerah Kabupaten Bener Meriah dengan skala intensitas III MMI. “Getaran terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk yang berlalu,” tambah Teguh.
Dampak dan Tindakan Tanggap
Hingga saat ini, tidak ada laporan tentang kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa tersebut. BMKG juga memastikan bahwa hingga pukul 10.20 WIB, belum ada gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak jelas kebenarannya.
Teguh juga mengingatkan agar masyarakat hanya mempercayai informasi resmi dari BMKG yang disebarkan melalui saluran komunikasi terverifikasi.
Situasi di Tarakan, Kalimantan Utara
Sementara itu, Polda Kalimantan Utara dan Polres Tarakan telah menyiapkan tim khusus untuk menjaga keamanan pasca gempa bumi susulan bermagnitudo 4,4 yang mengguncang Tarakan pada Sabtu. Dansat Brimob Polda Kaltara, Kombes Pol. Sarly Sollu, menyatakan bahwa dua pos darurat didirikan di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan dan di Kelurahan Mamburungan.
Tim tanggap bencana langsung melakukan evakuasi pasien dari RSUKT ke posko darurat dan melaksanakan patroli untuk memastikan keselamatan warga. “Kami juga menurunkan tim medis untuk memberikan bantuan kesehatan, terutama untuk lansia, ibu hamil, dan anak-anak,” ungkapnya.
Koordinasi Penanganan Pasca-Gempa
Kapolres Tarakan, AKBP Erwin S. Manik, menekankan pentingnya koordinasi dengan Pemkot Tarakan dan instansi terkait untuk menjaga keamanan masyarakat setelah gempa. Kehadiran personel Polri membantu mengevakuasi pasien rawat inap dan mendirikan tenda evakuasi di sekitar rumah sakit.
Polres Tarakan juga melakukan patroli di area pasar dan kawasan padat penduduk untuk mencegah gangguan kamtibmas. Kapolres mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan potensi bahaya.
Kepala Stasiun Meteorologi Juwata BMKG Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi, menjelaskan bahwa gempa susulan bermagnitudo 4,4 yang terjadi pada pukul 16:56 WITA tidak berpotensi tsunami. Gempa ini merupakan susulan kedelapan dari gempa utama bermagnitudo 4,8 yang mengguncang Tarakan pada Rabu, 5 November.