Headline24jam.com – Toyota mengumumkan penarikan kembali (recall) lebih dari satu juta kendaraan di Amerika Serikat, akibat masalah pada kamera mundur yang berpotensi mengganggu visibilitas pengemudi. Permasalahan ini muncul ketika pengemudi memindahkan transmisi ke posisi mundur, menyebabkan layar tampilan kamera belakang tidak berfungsi dengan baik, baik tampilan terhenti (freeze) atau tidak muncul sama sekali.
Menurut laporan dari Motor1, masalah ini berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan, khususnya saat mengemudi di area parkir yang sempit. Penarikan ini juga meliputi merek Lexus dan Subaru, yang menggunakan sistem kamera yang sama.
Masalah Kamera Mundur
Kamera mundur yang bermasalah dapat terdeteksi dalam rentang waktu antara 0,7 hingga 2,6 detik setelah mesin dinyalakan. Dalam situasi ini, tampilan kamera tidak bergerak hingga dua detik sebelum kembali berfungsi. Toyota menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh kesalahan pada perangkat lunak unit kontrol, tepatnya pada sistem Parking Assist ECU, yang menjadi bagian dari teknologi Panoramic View Monitor.
Sistem ini mengalami ketidakstabilan saat melakukan pembaruan otomatis data optic kamera dalam sepuluh detik pertama pengoperasian mesin. Kondisi ini menyebabkan tampilan visual tidak berfungsi dengan semestinya.
Kendaraan Terdampak
Sebagai tanggung jawab, Toyota akan melakukan pembaruan perangkat lunak di bengkel resmi tanpa biaya tambahan untuk pelanggan. Kendaraan yang terkena dampak mencakup model Toyota, Lexus, dan Subaru yang diproduksi antara 2022 hingga 2026.
Beberapa model Toyota yang terdampak meliputi BZ4X, Camry, Crown, Grand Highlander, Highlander, Land Cruiser, Mirai, Prius, dan RAV4, termasuk varian Hybrid dan Plug-In Hybrid. Model Lexus yang terlibat dalam recall ini adalah ES, GX, LS, LC, NX, RX, RZ, dan TX. Selain itu, Subaru Solterra juga terdampak, mengingat keduanya berbagi platform yang sama.
Toyota mendorong pemilik kendaraan untuk memeriksa status recall melalui situs resmi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dengan memasukkan nomor identifikasi kendaraan (VIN) mereka.