Headline24jam.com – Motif ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, yang terjadi di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, masih belum terungkap. Sebuah penyelidikan awal menunjukkan bahwa terduga pelaku adalah seorang siswa yang menjadi korban perundungan. Dengan latar belakang keahlian, pelaku diduga menggunakan strategi low profile high impact untuk melaksanakan aksinya.
Lokasi dan Waktu yang Dipilih
Ledakan pertama terjadi di dekat masjid saat pelaksanaan sholat Jumat. Pemilihan waktu memberikan dampak besar, memungkinkan banyak korban berpotensi terkena dampak. Keberanian pelaku menembus lokasi yang dijaga ketat menunjukkan tingkat kecerdasan strategis.
Strategi yang Digunakan
Petruk menyebutkan, “Strateginya mirip dengan peristiwa bom di JW Marriott beberapa tahun lalu.” Pada 17 Juli 2009, pengeboman menyasar para pebisnis asing yang melakukan breakfast meeting setiap Jumat. Kebetulan, kehadiran para pemain klub sepak bola Manchester United (MU) pada hari Sabtu di hotel yang sama membuat berita tersebut menyebar secara luas.
Pagi di Padepokan Klampis Ireng
Sementara itu, Romo Semar memulai harinya dengan kopi pahit dan penganan tiwul. Asap rokok klobot mengingatkannya pada zaman Mahabarata, di mana Jaka Maruta menebar teror kepada rakyat Mandura. Jaka Maruta adalah nama kecil dari Kangsa Dewa, yang bertekad menuntut balas kematian ayahnya.
Konflik dan Perjuangan
Cerita berlanjut dengan pengakuan Jaka Maruta sebagai anak Basudewa, yang bermotif jahat merebut tahta Mandura. Namun, niat jahatnya berhasil dipatahkan oleh Kakrasana dan Narayana. “Perilaku jahat kalah oleh kebenaran,” ujar Romo Semar sambil pergi.
Update dan Informasi Terbaru
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya di Google News. Bergabunglah dengan Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update” untuk berita pilihan dan breaking news setiap hari. Klik link untuk bergabung: https://t.me/officialrakyatmerdeka. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.