Headline24jam.com – Robert Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad Poor Dad,” mengungkapkan pandangannya yang optimistis terhadap harga emas dan cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan Ethereum, pada sebuah posting di media sosial X pada hari Minggu. Ia memprediksi harga emas akan mencapai $27,000 dan Bitcoin $250,000 pada tahun 2026, seiring meningkatnya ketidakpastian pasar dan analisis yang menunjukkan dasar Bitcoin menunjukkan potensi rebound.
Kiyosaki Optimis terhadap Aset Nyata
Dalam konteks pasar global yang bergejolak, Kiyosaki menegaskan pentingnya berinvestasi dalam aset nyata seperti emas, perak, Bitcoin, dan Ethereum. Ia menyatakan bahwa ia sedang membeli lebih banyak aset ini untuk bersiap menghadapi apa yang ia anggap sebagai krisis keuangan yang akan datang. Kiyosaki merujuk pada ramalan ekonom Jim Rickards untuk proyeksi harga emasnya dan pendapat Tom Lee dari Fundstrat mengenai pentingnya blockchain.
Penjualan oleh Para Pemegang Utama
Di sisi lain, ada laporan yang menunjukkan bahwa para “whale” crypto dan pemegang jangka panjang sedang melepas aset mereka. Jordi Visser, seorang analis, menunjukkan bahwa penjualan ini menciptakan tekanan jual yang berkelanjutan, mirip dengan periode konsolidasi setelah bubarnya gelembung dot-com pada tahun 2000. Menurutnya, banyak investor awal cryptocurrency kini aktif menjual saat pasar berbalik, yang memengaruhi harga secara keseluruhan.
Penurunan Permintaan Mempengaruhi Pasar
Data dari CryptoQuant, analis pasar, menunjukkan bahwa penjualan oleh pemegang jangka panjang bukanlah hal negatif selama permintaan mampu menyerap pasokan baru. Namun, peningkatan penjualan bersamaan dengan menurunnya permintaan telah menekan harga di pasar crypto, membuatnya mirip dengan konsolidasi yang terlihat di sektor teknologi pada masa lalu.
Prognosis Masa Depan dan Isu Kebijakan Moneter
Dalam pendapatnya, Kiyosaki mengaitkan filosofi investasinya dengan Hukum Gresham dan Hukum Metcalfe, menyoroti bahwa uang yang buruk akan menguasai uang yang baik. Ia juga mengecam kebijakan Federal Reserve dan Departemen Keuangan AS, menyebutnya sebagai penyebab meningkatnya utang negara. Sementara mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes, memperingatkan bahwa Federal Reserve dapat melakukan “pelonggaran kuantitatif diam-diam,” yang dapat mempengaruhi harga aset crypto seperti Bitcoin.
Meskipun pasar crypto saat ini berada dalam fase konsolidasi, Kiyosaki dan beberapa analis lainnya tetap optimis terhadap potensi rebound jangka panjang, meski ada tantangan yang harus dihadapi di depan.