Headline24jam.com – Di balik kesuksesan lagu legendaris Indonesia, Laskar Pelangi, terdapat cerita menarik yang diungkap oleh Giring Ganesha, mantan vokalis grup band Nidji. Dalam konferensi pers Malam Puncak Festival Film Indonesia yang berlangsung pada Rabu (12/11), Giring menceritakan bagaimana ide untuk lagu tersebut muncul saat mereka masih dalam tur konser tanpa dukungan media sosial atau YouTube.
Inspirasi dari Novel
Saat itu, Nidji tengah touring keliling kota, dan salah satu buku yang menarik perhatian Giring adalah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. “Saya mengangkat tinggi-tinggi buku ini dan berteriak, ‘Kalau buku ini dibuat film, kita yang harus isi soundtrack-nya!'” ujar Giring mengenang momen itu dengan tawa. Ternyata, dua hari setelahnya, muncul telepon dari Mira Lesmana yang meminta Nidji untuk mengisi soundtrack film tersebut.
Proses Berkarya yang Tak Mudah
Giring menceritakan bahwa proses pembuatan lagu berlangsung di tengah kesibukan tur. Meskipun banyak yang harus diselesaikan, mereka berusaha untuk meluangkan waktu untuk rekaman. Lirik pembuka “mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia” terbentuk, tetapi bagian reff lagu masih menjadi tantangan tersendiri.
Momen Inspiratif
Kejutan datang saat Giring mendapatkan inspirasi untuk reff lagu. “Ketika di toilet di Makassar, saya teringat momen ketika anak-anak berlari lomba dan tidak mendapat apa-apa,” katanya. Dari situ lahir lirik yang penuh semangat, “Menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga.”
Akhirnya, berkat kolaborasi dengan gitaris Ariel, lagu Laskar Pelangi pun siap. Hingga hari ini, lagu tersebut tetap menjadi salah satu yang paling ikonik di Indonesia, menginspirasi banyak orang dengan liriknya yang menggugah semangat.
Giring Ganesha berbagi pengalaman ini, dan menjadikan cerita seputar “Laskar Pelangi” semakin menyentuh hati pencinta musik di tanah air.