Headline24jam.com – Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa laba-laba peacock, yang dikenal dengan tarian hipnotisnya, kini memiliki lebih dari 100 spesies. Penemuan ini berasal dari Australia, di mana lebih dari 80 spesies baru telah dideskripsikan antara tahun 2011 dan 2024, berkat ketertarikan publik yang kuat di media sosial.
Keunikan Laba-laba Peacock
Laba-laba peacock (genus Maratus) adalah anggota keluarga Salticidae dan memiliki ukuran antara 2 hingga 6 milimeter. Meskipun kecil, mereka menarik perhatian banyak orang berkat pertunjukan warna-warni yang ditampilkan oleh jantan saat melakukan tarian untuk menarik perhatian betina.
Penemuan yang Meningkat
Sebelumnya, hanya tujuh spesies laba-laba peacock yang dikenal secara resmi pada tahun 2011. Namun, popularitasnya di media sosial—terutama video yang menampilkan mereka menari dengan lagu Bee Gees, “Stayin’ Alive”—telah mendorong ilmuwan untuk menggambarkan banyak spesies baru. Jürgen Otto, seorang peneliti yang telah mendeskripsikan setidaknya 47 spesies, mengaku mengubah seluruh hobinya untuk mempelajari laba-laba ini. “Saya memberi semua ini untuk laba-laba-laba,” katanya kepada Museums Victoria.
Tarian dan Kebiasaan Memangsa
Laba-laba ini tidak membuat web untuk berburu. Sebaliknya, mereka mengandalkan kelincahan dan kemampuan melompat jauh untuk menyerang mangsa, yang terdiri dari serangga seperti belalang, semut, lalat, dan ngengat. Pada musim semi, mereka paling aktif, terutama selama musim kawin, di mana tarian para jantan sangat terlihat untuk menarik perhatian betina.
Penelitian Membongkar Gen ‘Gelap’
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa laba-laba peacock memiliki DNA gelap yang signifikan, yang dapat menjelaskan keragaman spesies mereka. Jonah Walker dari Sanger Institute menyatakan, “Mungkin tidak hanya gen yang menentukan keragaman, tetapi juga bagian-bagian di antara gen tersebut yang berpengaruh pada evolusi laba-laba.” Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami aspek genetik lebih dalam untuk mengetahui bagaimana spesies ini dapat beradaptasi dan berkembang.
Kehidupan dan Keamanan
Meskipun memiliki racun untuk merobohkan mangsa, laba-laba peacock tidak berbahaya bagi manusia. Mereka memiliki umur sekitar satu tahun. Dengan tarian menawan dan keunikan yang dimiliki, laba-laba ini memberikan kita pandangan baru tentang keanekaragaman hayati di Australia.
Dengan demikian, kehadiran laba-laba peacock menjadi salah satu fenomena menarik di dunia arachnida yang tidak hanya memikat perhatian publik tetapi juga mendorong kemajuan penelitian untuk memahami lebih jauh makhluk kecil ini.