Headline24jam.com – Harga XRP tetap tertekan dalam tren bearish meskipun diluncurkannya dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Ripple pertama di Amerika Serikat. Pada 15 November, harga XRP tercatat sebesar $2.26, turun signifikan dari puncak tahun ini yang mencapai $3.6650.
XRP Menghadapi Tantangan Teknikal
Pada grafik harian, harga XRP menunjukkan pola penurunan yang jelas. Setelah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan Agustus, XRP membentuk serangkaian ‘lower lows’ dan ‘lower highs’, menandakan bahwa setiap kenaikan harga menemui perlawanan yang kuat.
Pola Berbahaya Terlihat
XRP kini juga telah membentuk pola ‘death cross’, di mana rata-rata bergerak eksponensial 50-hari melintasi di bawah 200-hari, memberikan sinyal bearish bagi investor. Selain itu, ada indikasi pola ‘head-and-shoulders’ kecil, yang merupakan tanda lain dari potensi pembalikan bearish.
Target Selanjutnya
Saat ini, kemungkinan besar harga XRP akan terus terkoreksi dengan target berikutnya di angka rendah Oktober yaitu $1.7707. Jika XRP berhasil melampaui rata-rata bergerak 50-hari dan 200-hari, maka proyeksi bearish ini dapat dibatalkan.
Kenaikan Aset ETF dan RLUSD
Meskipun kondisi pasar XRP yang menurun, peluncuran ETF Canary XRP menunjukkan keberhasilan, dengan perdagangan hari pertama mencapai lebih dari $58 juta, dan total aset saat ini melebihi $248 juta. Jumlah ini mencolok mengingat total aset semua ETF Solana hanya $541 juta.
Sementara itu, stablecoin Ripple USD (RLUSD) telah melewati batas kapitalisasi pasar $1 miliar dalam waktu satu tahun sejak diluncurkan.
Dampak Pasar dan Kondisi Ekonomi
Meskipun adanya faktor-faktor positif, harga XRP mengalami kesulitan. Hal ini sejalan dengan tren penurunan yang lebih luas di pasar cryptocurrency, di mana Bitcoin jatuh di bawah $96,000, dan total kapitalisasi pasar anjlok sekitar $1 triliun menjadi $3.24 triliun.
Anjloknya nilai kripto juga dipengaruhi oleh kecemasan mengenai keputusan The Fed untuk tidak menurunkan suku bunga dalam pertemuan mendatang, serta kekhawatiran tentang likuidasi yang tinggi di pasar.
Keputusan disertai dengan peluncuran ETF yang sejauh ini sesuai harapan, berujung pada keinginan investor untuk menjual berita tersebut, membantu menjelaskan mengapa harga XRP tetap tertekan.