Headline24jam.com – Federal Reserve Bank of New York mengadakan pertemuan dengan dealer Wall Street pada minggu ini untuk membahas tanda-tanda pengetatan likuiditas pasar uang. Pertemuan yang berlangsung di New York ini fokus pada kinerja fasilitas repo yang menjadi penyangga utama mereka, seiring meningkatnya biaya pendanaan jangka pendek.
New York Fed Diskusikan Fasilitas Repo yang Kontinu
Di sela Konferensi Pasar U.S. Treasury di New York, New York Fed mengundang dealer utama untuk mendapatkan umpan balik mengenai Standing Repo Facility (SRF). Fasilitas ini didesain untuk mengendalikan lonjakan biaya pinjaman semalam, sementara penggunaan SRF meningkat setelah berada pada tingkat rendah dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam pertemuan tersebut, para pembuat kebijakan menyatakan bahwa SRF dirancang untuk menjaga suku bunga dana federal efektif tetap dalam target bank sentral saat cadangan berkurang melalui pengetatan kuantitatif.
Tanda-Tanda Permintaan Likuiditas yang Meningkat
Pejabat juga membahas lelang surat utang negara yang baru-baru ini menghasilkan imbal hasil lebih tinggi, menandakan meningkatnya permintaan likuiditas. Mereka menekankan bahwa SRF akan tetap tersedia sebagai penyangga ketika kondisi pendanaan menjadi ketat.
Dampak Stres Pasar Uang terhadap Pasar Selanjutnya
Kini, trader memantau apakah suku bunga repo dan pasar uang lainnya bergerak mendekati batas atas dari rentang target Federal Reserve. Ketika suku bunga semalam berada dekat batas atas, biasanya ini mengisyaratkan bahwa cadangan dalam sistem perbankan semakin ketat, terlebih saat Fed melakukan pengetatan kuantitatif.
Analisis memperlakukan SRF sebagai indikator stres yang relevan. Peningkatan penggunaan SRF menunjukkan preferensi bank untuk meminjam langsung dari Fed dibandingkan membayar suku bunga lebih tinggi di pasar repo swasta. Pejabat Fed, termasuk Roberto Perli dari New York Fed dan Lorie Logan dari Dallas Fed, mendorong lembaga untuk memanfaatkan SRF saat secara ekonomi masuk akal, terutama menjelang akhir bulan dan kuartal ketika tekanan pendanaan meningkat.
Potensi Dampak Terhadap Kebijakan Moneter
Kondisi pendanaan yang ketat dapat berdampak pada pasar lebih luas. Jika biaya pinjaman jangka pendek tetap tinggi dan fluktuasi harga Treasury melebar, investor mungkin mulai memperhitungkan perlambatan pada pengetatan kuantitatif atau penyesuaian pada alat operasional Fed untuk mempertahankan suku bunga dana federal yang efektif dalam rentang target. Penelitian dari Fed dan komentar terbaru dari strategist pasar menunjukkan bahwa stres berkelanjutan di pasar repo sering kali memunculkan diskusi kembali tentang kebijakan neraca dan cadangan yang cukup.