Headline24jam.com – Pagelaran budaya “Aku, Wastra, dan Kisah” sukses digelar pada Sabtu (22/11) di Sunset Pier, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta. Event yang diinisiasi oleh Gerakan Matahari dari Timur (MDT) ini bertujuan untuk mengangkat kisah dan upaya pelestarian wastra dari timur Indonesia. Dalam suasana meriah tersebut, penonton disuguhkan paduan antara fashion show dan pertunjukan seni yang memukau.
Laura Muljadi, penggagas Gerakan MDT, mengungkapkan, “Kita tidak ingin hanya bicara tentang kain, tetapi hari ini kita menjejakkan harapan bersama. Hari ini kami melangkah untuk harapan dari para mama yang ada di Sumba.” Dengan semangat ini, MDT berkolaborasi dengan empat merek lokal seperti Ghea Resort, ByArra, Amapola, dan Pendopo, untuk mempersembahkan koleksi pakaian indah yang terinspirasi oleh para penenun tradisional.
Merek Lokal Menampilkan Karya Terbaik
Pagelaran ini tak hanya sebuah fashion show untuk menampilkan koleksi pakaian, tetapi juga merayakan ragam seni dengan penampilan yang memikat. Di dalam pertunjukan, keempat merek mode tersebut menunjukkan hasil karya mereka bersama para penenun, memperkuat identitas budaya Indonesia melalui wastra. Setiap desain tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki cerita mendalam di baliknya.
Sebagai pembuka, para penari tampil dengan koreografi yang elegan, menggambarkan kisah di balik motif-motif yang dihadirkan. Hal ini memberi nuansa yang lebih dalam bagi penonton, menambah makna pada setiap potongan kain yang diperagakan.
Upaya Pelestarian Budaya Melalui Seni
Pagelaran “Aku, Wastra, dan Kisah” menyoroti pentingnya menjaga dan melestarikan wastra tradisional dari Indonesia. Melalui seni tari, musik, dan fashion, acara ini menjadi langkah konkret dari Gerakan MDT untuk mempromosikan warisan budaya bangsa. Dengan merangkul keberagaman, MDT berharap masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.
“Bukan hanya sekadar event, ini adalah peluang bagi kita semua untuk mencintai dan menghargai warisan budaya yang ada,” tambah Laura. Momen ini menjadi pengingat bahwa busana tradisional Indonesia tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga kaya akan makna dan cerita.
Dengan antusiasme yang tinggi dari penonton, acara ini sukses meninggalkan kesan mendalam. Disertai dengan riuh sorakan dan tepuk tangan meriah, “Aku, Wastra, dan Kisah” berhasil menjalin koneksi antara masyarakat dan kultur yang beragam, sehingga dapat terus berkembang di masa depan.