Headline24jam.com – Ki Semar RBS menghidupkan kembali suasana horor dengan sentuhan komedi lewat film teranyarnya, Dukun Magang. Disutradarai oleh Denny Januar dan diproduksi oleh Dens Vision Multimedia, film ini siap menyuguhkan cerita yang relevan untuk generasi muda sambil menghormati tradisi mistis Indonesia.
Di dalam film ini, penonton akan diajak mengikuti petualangan Raka, seorang mahasiswa skeptis yang bertekad menyelesaikan skripsinya. Namun, perjalanan Raka bersama Sekar, mahasiswi yang mewarisi ilmu tradisional keluarganya, berubah ketika mereka tanpa sengaja melepaskan Kuntilanak Hitam yang telah terkurung selama 12 tahun.
“Kesalahan kecil membuka jalan kembali bagi hal-hal yang seharusnya terpendam,” ungkap Ki Semar RBS saat menjelaskan premis film ini. Untuk menebus kesalahannya, Raka harus menjalani magang di bawah bimbingan Mbah Djambrong, dukun legendaris yang diperankan oleh Adi Sudirja.
Proses Magang yang Absurd
Seiring berjalannya cerita, Raka terlibat dalam proses magang yang penuh dengan situasi absurd. Ia mempelajari segala hal mulai dari pemahaman topo patigeni hingga cara menangkap tali pocong perawan. Meski kisahnya terbungkus nuansa horor, situasi tersebut justru menyuguhkan banyak momen lucu.
Menurut Ki Semar, benturan antara logika modern dan tradisi adalah inti dari cerita ini. “Saya merasa anak muda sekarang mulai menjauh dari budaya hanya karena menganggap diri mereka modern,” terangnya. Melalui interaksi antara Raka dan Mbah Djambrong, film ini berusaha menunjukkan bahwa akal sehat dan ilmu tradisional dapat berkomunikasi satu sama lain.
Visual Kontras Kampus dan Desa
Visual film ini juga menarik perhatian. Perbedaan antara kampus yang cerah dan Desa Kalimati yang remang-remang mempertegas kontras antara dua dunia. “Kampus digambarkan berwarna terang dan bersih, sedangkan desa menggambarkan suasana yang lebih organik dan penuh misteri,” kata sutradara.
Di tengah ketegangan, hadir dua sahabat Raka, Boiman dan Fajar, yang menambah bumbu komedi dengan humor spontan. “Kunci komedi dalam film ini bukan hanya dari lelucon verbal, tetapi dari reaksi natural tokoh-tokohnya,” jelasnya.
Pengalaman Jefan Nathanio
Jefan Nathanio, yang memerankan Raka, berbagi pengalamannya. Ia mengaku harus mempelajari banyak tentang sudut pandang orang lain untuk menggambarkan karakter skeptisnya. “Saya harus bertanya kepada orang-orang yang pernah mengalami kejadian mistis untuk memahami reaksi yang wajar,” tambah Jefan.
Salah satu momen yang paling berkesan baginya adalah saat ia terlibat dalam ritual masuk sangkar ayam. “Walaupun konsepnya agak nyeleneh, semuanya masih masuk akal dalam konteks film,” candanya.
Cameo dan Adegan Post-Credit yang Menarik
Selain bintang utamanya, Dukun Magang juga menghadirkan penampilan komikus Mo Sidik dan Dodit Mulyanto, yang menambah lapisan komedi tanpa mengurangi ketegangan cerita. Film ini pun diakhiri dengan adegan post-credit yang menciptakan misteri baru, di mana sutradara menjelaskan bahwa kejutan ini sudah ditanam sejak awal cerita.
“Post-credit ini berfungsi sebagai jendela kecil menuju misteri yang lebih besar,” ujarnya, memastikan bahwa cerita utama tetap berakhir secara memuaskan.
Dukun Magang diharapkan akan menghibur penonton dengan kombinasi unik dari horor dan komedi, serta menantang generasi muda untuk lebih menghargai tradisi yang ada.