Headline24jam.com – Psikolog klinis Devi Yanti, M. Psi., mengatakan bahwa penerapan metode pengajaran lembut dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak di sekolah. Hal ini disampaikan dalam wawancara dengan ANTARA yang berlangsung di Jakarta pada hari Selasa.
Pentingnya Ruang Belajar yang Aman
Menurut Devi, anak-anak memerlukan ruang belajar yang aman dan hubungan yang hangat dengan guru untuk mendukung proses belajar mereka. “Rasa aman adalah kebutuhan psikologis dasar; siswa hanya bisa belajar secara optimal ketika tubuh dan pikirannya dalam keadaan tenang,” tambahnya.
Dampak Pengajaran yang Lembut
Devi menekankan bahwa tanpa rasa aman, anak akan kesulitan memahami materi pelajaran, mengelola emosi, dan membangun hubungan di sekolah. “Jika anak merasa takut atau tidak diterima, otak mereka akan berfungsi dalam mode bertahan, bukan belajar,” jelasnya.
Penerapan pengajaran yang lembut dapat membuat anak lebih terbuka dan percaya diri. Metode ini juga berpotensi meminimalkan konflik, meningkatkan kenyamanan dalam pembelajaran, serta memberikan ketenangan bagi guru.
Saran untuk Guru dalam Penerapan Metode
Guru diminta untuk hadir secara utuh, bersikap tenang, dan berbicara lembut saat mengajar. Penting juga bagi guru untuk mendengarkan siswa tanpa menghakimi, serta menghindari tindakan yang dapat merendahkan kepercayaan diri siswa.
“Perilaku siswa sebaiknya dianggap sebagai pesan yang perlu dipahami, bukan ancaman. Tujuannya bukan untuk memanjakan, tetapi menciptakan ruang aman di mana anak merasa dihargai,” ungkap Devi.
Tantangan dalam Penerapan Metode
Meskipun metode pengajaran lembut memiliki banyak manfaat, Devi mengindikasikan adanya tantangan dalam penerapannya. Tantangan tersebut meliputi variasi kompetensi guru, jumlah siswa per kelas yang banyak, serta tekanan administratif yang membatasi interaksi antara guru dan siswa.
Devi berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif bagi anak-anak.