Headline24jam.com – Pengelolaan hutan di Indonesia menghadapi tantangan signifikan seperti deforestasi, perubahan iklim, dan kebutuhan industri kayu. Untuk menangani masalah ini, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menekankan perlunya tata kelola hutan yang adaptif, berorientasi pada keberlanjutan ekonomi, ekologi, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pendekatan Berbasis Lanskap
Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan berbasis lanskap dan pemanfaatan teknologi pemantauan sangat diperlukan. Pemberdayaan masyarakat adat dan lokal akan memperkuat keberlanjutan jangka panjang sektor kehutanan. Kemenhut percaya, dengan pengelolaan yang transparan dan kolaboratif, hutan bisa berfungsi ganda sebagai penjaga ekosistem dan penggerak ekonomi hijau.
Peran Kesatuan Pengelolaan Hutan
Kemenhut juga menekankan penguatan peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai garda terdepan dalam pengelolaan hutan lestari. KPH diharapkan menjadi pelaksana utama kebijakan transformasi kehutanan dan memperluas akses masyarakat, terutama dalam pelaksanaan pasar karbon nasional.
Langkah Strategis Pembukaan Pasar Karbon
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Laksmi Wijayanti, menjelaskan bahwa pembukaan pasar karbon nasional merupakan langkah strategis. Hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai aktor penting dalam penyediaan kredit karbon berintegritas tinggi di tingkat global.
“Pemerintah Indonesia menegaskan langkah ini terhubung dengan mekanisme mandatori dan berstandar tinggi. Ini menjadi tonggak untuk menjadikan Indonesia pusat pasar karbon,” ujar Laksmi.
Manfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan
Laksmi menambahkan, pasar karbon yang terbuka akan memberikan berbagai keuntungan, termasuk untuk pengelolaan konsesi, perhutanan sosial, dan restorasi ekosistem. Hal ini mendapatkan apresiasi dari komunitas internasional, yang tengah menghadapi tantangan dalam pasokan kredit karbon berkualitas.
Fokus pada Penguatan KPH
Sebagai fondasi keberhasilan pasar karbon, KPH harus diperkuat. KPH berperan sebagai simpul dalam pengelolaan berbasis bentang alam untuk memastikan integritas karbon dan meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, masyarakat juga akan merasakan manfaat ekonomi hijau.
“Penguatan KPH bukan hanya bersifat teknis, tetapi juga strategis,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin global di ekonomi hijau, sekaligus memberikan nilai lebih dari hutan bagi masyarakat dan upaya mitigasi perubahan iklim.