Headline24jam.com – Para ilmuwan dari Yale University telah melakukan penelitian mendalam mengenai evolusi kehidupan akuatik, dengan fokus pada spesies yang kembali ke lautan setelah berevolusi dari nenek moyang terestrial. Penelitian ini, yang dipublikasikan pada 10 Oktober 2023 dalam jurnal Current Biology, mengeksplorasi bagaimana dan kapan transisi ini terjadi serta spesies mana yang sepenuhnya mengadopsi gaya hidup akuatik.
Metodologi Penelitian yang Mendalam
Untuk mencapai tujuan ini, para peneliti menganalisis ratusan spesimen museum di Yale Peabody Museum dan lembaga lainnya. Mereka mengumpulkan lebih dari 11.000 pengukuran baru, foto, dan pemindaian CT. Penelitian ini menggunakan metode statistik yang dikembangkan pada masa Perang Dunia II untuk memperkirakan apakah ciri-ciri fosil menunjukkan gaya hidup akuatik atau terestrial.
Pengalaman Para Peneliti
“Rekonstruksi kehidupan bentuk kehidupan purba secara ilmiah dan rigorus adalah sebuah upaya yang presisi dan rumit,” ungkap Bhart-Anjan Bhullar, Associate Professor di Fakultas Ilmu Bumi dan Planet Yale, serta penulis senior studi ini. “Hal ini memerlukan penggabungan data dari organisme modern, di mana pemahaman kita jauh lebih mendalam, dengan pengetahuan tentang hubungan genealogis organisme tersebut terhadap bentuk fosil.”
Kebingungan dalam Klasifikasi Spesies
Beberapa spesies yang diteliti memiliki anggota tubuh yang terlihat jelas akuatik. Namun, nenek moyang mereka memiliki cetakan anggota tubuh yang ambigu, yang bisa menunjukkan gaya hidup terestrial, akuatik, atau bahkan keduanya. “Dalam kasus ini, paleontolog sering kali menemui kebingungan, karena bukti yang berbeda memberikan informasi yang tidak konsisten tentang kehidupan binatang purba tersebut,” kata Caleb Gordon, peneliti utama dan postdoctoral researcher di Florida Museum of Natural History.
Model Pembelajaran Mesin
Para peneliti juga melatih model pembelajaran mesin untuk memprediksi kecenderungan habitat setiap spesies. Mereka menemukan bahwa pengukuran panjang tangan merupakan prediktor terbaik, dengan akurasi sekitar 90 persen dalam mengubahnya menjadi bentuk sirip.
Penemuan Baru
Model tersebut menunjukkan bahwa mesosaurs, reptil laut yang muncul sekitar 290 juta tahun lalu, memiliki habitat semi-terestrial, sementara spesies ichthyosaurs dan mosasaurs sepenuhnya akuatik. Bahkan, penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai Spinosaurus, dengan menunjukkan bahwa spesies ini menghabiskan sebagian besar waktunya dalam kondisi terendam. “Hasil kami mendukung pandangan bahwa Spinosaurus memiliki kebiasaan tinggi akuatik,” klaim Gordon.
Aplikasi di Masa Depan
Tim peneliti yakin bahwa kerangka kerja yang telah mereka buat dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan riset lain di masa depan, membantu memperluas pemahaman kita tentang sejarah evolusi di berbagai bidang. Penelitian ini menjadi langkah signifikan dalam memahami adaptasi kehidupan ke lingkungan air setelah keluar dari daratan.
Dengan semua langkah ini, para peneliti di Yale Peabody Museum tidak hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan lama, tetapi juga membuka jalan untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam ke dalam sejarah kehidupan di Bumi.