
Headline24jam.com – Terdapat kisah banjir kuno yang berasal dari mitologi Mesopotamia, dimana Dewa Ea dikatakan telah mengirimkan banjir yang menghancurkan peradaban manusia, terkecuali satu keluarga, yaitu Uta-napishti dan keluarganya. Cerita ini diungkapkan oleh Dr. Martin Worthington dari Universitas Cambridge, yang meneliti teks kuno dan menemukan perbedaan yang signifikan antara kisah ini dan kisah Barr Noah dalam Alkitab.
Cerita Banjir Kuno
Mitologi banjir ini muncul dalam Epic of Gilgamesh yang diperkirakan berasal dari 3,000 tahun yang lalu. Uta-napishti menyelamatkan diri di atas sebuah perahu yang dipenuhi hewan, sementara orang lain tenggelam. Worthington berargumen bahwa cara pengisian kapal dalam kedua kisah tersebut berbeda.
Penipuan Dewa Ea
Dr. Worthington menjelaskan bahwa Dewa Ea memperdaya manusia dengan menyampaikan pesan yang salah. “Dia memberi tahu Uta-napishti untuk meyakinkan rakyatnya bahwa makanan akan turun dari langit jika mereka membantunya membangun kapal,” ujarnya. Pesan Ea menyembunyikan peringatan tentang banjir yang akan datang.
Makna Tersembunyi
Pesan yang disampaikan memiliki dua interpretasi. Satu sisi positif mengisyaratkan bahwa akan ada makanan, sementara sisi negatif berbicara tentang kedatangan banjir. Worthington mencatat, “Orang-orang terjebak dalam situasi ‘cake or death’ dan salah menafsirkan pesan tersebut.”
Motivasi Dewa Babylon
Worthington juga mencatat bahwa motivasi Dewa Ea berbeda dengan Dewa dalam kisah Alkitab. “Dewa-dewa Babylon bertahan karena tindakan manusia. Seandainya manusia musnah, mereka akan kelaparan. Dewa Ea memanipulasi bahasa untuk memenuhi kepentingan pribadinya.”
Penutup
Kisah ini memberikan gambaran tentang bagaimana pengelolaan informasi dan bahasa dapat memiliki dampak yang mematikan. Dengan demikian, narasi ini tidak hanya berfungsi sebagai cerita, tetapi juga sebagai refleksi tentang perilaku manusia dan konsekuensinya.