Headline24jam.com – Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. Upaya untuk mencapai target ini mencakup kerja sama strategis dengan mitra global, termasuk skema Two Countries Twin Parks (TCTP) dengan China. Jalur kerjasama ini diharapkan dapat mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Potensi Ekonomi Indonesia dan China
Dengan populasi gabungan sekitar 1,7 miliar jiwa dan nilai ekonomi mencapai USD19,2 triliun, Indonesia dan China memiliki posisi strategis sebagai kekuatan pasar global. Pada tahun 2024, nilai perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai sekitar USD135 miliar, yang menunjukkan pentingnya China sebagai mitra ekonomi bagi Indonesia.
Inisiatif Two Countries Twin Parks
“Menciptakan sinergi industri dan rantai nilai antara kedua negara,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait TCTP. Tujuan inisiatif ini adalah membangun dua kompleks industri di kota kembar yang akan meningkatkan kolaborasi industri.
Kawasan Kembar sebagai Simbol Kerja Sama
Kawasan kembar ini akan menggabungkan keunggulan Indonesia dalam sumber daya dan pasar domestik dengan kapasitas China di bidang teknologi dan pembiayaan. Sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Fokus Investasi Tiongkok di Indonesia
Melalui TCTP, pemerintah berharap investasi Tiongkok di Indonesia akan meningkat, terutama di kawasan industri Batang. Pengembangan Pulau Bintan juga diharapkan menjadi lokasi pengembangan berikutnya dengan sektor investasi utama seperti industri logam dan farmasi.
Perjanjian Kerja Sama dan Implementasinya
Indonesia dan Pemerintah Kota Fuzhou baru-baru ini menandatangani 16 Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama investasi senilai Rp36,4 triliun. Proyek-proyek ini akan mencakup sektor-sektor penting seperti pengolahan pangan dan energi terbarukan, dan akan mulai diimplementasikan pada tahun 2026.
Harapan untuk Masa Depan
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya mempercepat kolaborasi dalam proyek-proyek kedua negara untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen investasi yang telah disepakati, serta membahas peluang pengembangan industri dan kerja sama pendidikan.
Turut hadir dalam acara ini adalah berbagai pejabat tinggi dari pemerintah Fuzhou dan lainnya yang menunjukkan komitmen kedua negara dalam mengoptimalkan kolaborasi ekonomi.