Headline24jam.com – Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berinovasi dalam meningkatkan kapasitas produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Pada 10 November 2023, KPI resmi memulai operasi awal unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di Balikpapan, sebuah langkah strategis dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Peningkatan Kapasitas Produksi BBM
Milla Suciyani, Wakil Sekretaris Perusahaan KPI, menyatakan bahwa unit RFCC merupakan wujud kemampuan KPI dalam menghasilkan produk BBM berkualitas tinggi. RFCC akan mengolah residu sisa hasil pengolahan minyak mentah dari unit sebelumnya, untuk menghasilkan produk bernilai seperti gasoline, propylene, dan LPG.
“Proses pengolahan di Kilang Balikpapan akan lebih maksimal, memastikan semua bagian minyak mentah dapat diolah menjadi produk bernilai,” tambah Milla.
Kapasitas dan Manfaat Unit RFCC
Kapasitas unit RFCC di Kilang Balikpapan mencapai 90 ribu barel per hari, menjadikannya yang terbesar di Indonesia. Dengan beroperasinya unit ini, KPI berkomitmen memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor BBM, terutama gasoline dan LPG.
Pengalaman Sebelumnya dengan RFCC
Sebelum pengoperasian unit RFCC di Balikpapan, KPI telah sukses mengoperasikan dua unit sejenis di Kilang Cilacap dan Kilang Balongan. Di Cilacap, unit RFCC telah beroperasi sejak 30 September 2015 dengan kapasitas 62 ribu barel per hari.
“Pengalaman 10 tahun pengoperasian RFCC di Cilacap memberi optimisme bagi tim KPI untuk sukses di Balikpapan,” ujar Milla.
Target dan Harapan
KPI menargetkan agar unit RFCC di Balikpapan segera beroperasi penuh sesuai rencana. Milla menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target ini, yang merupakan bagian dari komitmen KPI untuk memperkuat kemandirian energi Indonesia.
Untuk update berita dan artikel menarik lainnya, kunjungi RM.ID. Dapatkan berita pilihan dan breaking news setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”.