
Headline24jam.com – Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama mitra dari luar negeri berhasil menemukan spesies baru tikus hutan bernama Crunomys tompotika. Penemuan ini terjadi di Gunung Tompotika, Sulawesi Tengah, sebagai bagian dari studi mengenai sistematika dan biogeografi mamalia di Asia Tenggara.
Penemuan Spesies Baru dari Sulawesi
Nama Crunomys tompotika diberikan karena tikus hutan ini ditemukan di kawasan tersebut. Studi ini diharapkan bisa menambah data tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, terutama mengenai fauna endemik.
Menurut Peneliti PRBE BRIN, Anang Setiawan Achmadi, “Penemuan ini menambah daftar panjang mamalia endemik Sulawesi yang terus bertambah berkat eksplorasi lebih intensif.”
Ciri-ciri Spesies Crunomys Tompotika
Crunomys tompotika memiliki ukuran tubuh sedang dengan ekor yang lebih pendek dari tubuhnya. Habitat alaminya terletak di hutan pegunungan dengan vegetasi lebat yang relatif terjaga.
Secara morfologis, tikus ini memiliki kaki belakang panjang, kepala lebar, dan rongga otak besar. Gigi serinya berbentuk opisthodont dengan enamel oranye kekuningan, dan gigi gerahamnya memiliki pola unik khas genus Crunomys.
Dampak pada Taksonomi Mamalia Kecil
Penemuan spesies baru ini juga memberikan pengaruh pada revisi taksonomi mamalia kecil di Indonesia. Berdasarkan analisis genomik, semua anggota Maxomys kini diklasifikasikan dalam genus Crunomys.
Anang menjelaskan, “Analisis ribuan penanda DNA menunjukkan bahwa Maxomys tidak membentuk kelompok utuh jika dipisahkan dari Crunomys.” Hal ini membuka pemahaman baru mengenai hubungan Evolusi mamalia kecil di Asia Tenggara.
Lebih dari 20 Spesies Baru Sejak 2012
Crunomys tompotika bukan satu-satunya penemuan dari Sulawesi. Sejak 2012, lebih dari 20 spesies mamalia baru telah ditemukan di pulau ini, menunjukkan bahwa Wallacea masih menyimpan banyak misteri alam yang perlu digali.
Anang menyatakan, “Penemuan ini membuka jendela baru terhadap sejarah evolusi hewan kecil di Wallacea dan menegaskan pentingnya klasifikasi ulang.”
Kontribusi untuk Kebijakan Konservasi
Penemuan ini juga menciptakan peluang untuk penelitian lanjutan, terutama dalam memahami peran Crunomys tompotika dalam ekosistem. Anang dan tim berharap data ini bisa menjadi dasar kuat untuk kebijakan konservasi di Indonesia.
“Data ini diharapkan menjadi pijakan untuk memperkuat konservasi dan penelitian keanekaragaman hayati,” ujarnya.
Publikasi Penelitian
Hasil penelitian tentang spesies baru ini dipublikasikan dalam jurnal internasional Journal of Mammalogy pada 13 Juni 2025. Studi berjudul “Systematics and Historical Biogeography of Crunomys and Maxomys” menegaskan pentingnya penemuan ini tidak hanya sebagai deskripsi spesies baru, tetapi juga sebagai bagian dari revisi dalam sistematika mamalia kecil.